Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukankah Kami Tak Pernah Memiliki Apapun?

12 Desember 2021   19:50 Diperbarui: 12 Desember 2021   19:58 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar https://asset.kompas.com/

Puluhan tahun aku dibesarkan di rumah ini. Rumah kecil yang menghangatkan keluarga. Rumah petak yang sempit lagi, dengan beragam cerita. 

Jika pagi tiba, mentari membagi semangat pada kami. Saat hujan singgah melelapkan malam, dendang katak sebagai penghantar tidur.

Bapak selalu menunaikan tugas untuk keluarga. Ibu menjaga dapur agar perut panjang umur. Keduanya malaikat dari surga yang tak pernah mengeluh dengan hidup yang lusuh.

Kami bahagia dalam sajak yang sederhana, dalam bait-bait kehidupan yang sahaja. Aku menulisnya saat kepalaku ditumbuhi permainan bocah-bocah tanpa alas kaki. Mereka sahabat karibku yang terhimpit tempat bermain.

Kini, aku tak lagi menulis sajak. Pemilik rumah menghendaki kami pergi. Kami siap berkemas, walau ada tanya dalam sanubari, "Mengapa seperti ada yang hilang? bukankah kami tak pernah memiliki apapun?"

Baru teringat pesan bapak, "Pergilah mengembara, sebab masa depan milikmu, biarkan bapak ibu di sini, mengais rejeki disamping kubur yang belum terisi."

Aku memang ingin mengembara. Mencari ribuan kata di tanah sana. Pada sajak yang tergilas waktu dan tak mampu kuterka. Hanya rumah kecil ingin kubangun, ketika senja merenda mata bapak ibu, pulang ke rumah adalah kebahagiaan.

Tuhan, bolehkah aku menginap semalam di pelataran-Mu?
Aku ingin sepetak rumah dengan segenap puisi.
Aku ingin sajak-sajak berpagar melati.
Sebelum bapak ibu kembali pulang dalam abadi
Bukankah kami tak pernah memiliki apapun?

SINGOSARI, 12 Desember 2021

 Sumber gambar https://asset.kompas.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun