Wajah kelam terpampang di ruang tamu, dinding kusam menjadi penanda bahwa semua fana.
Saat jemari menyaput sajak, maka bergetarlah.
Kata yang membentuk bait, menjadi gema.
Mata membakar kenangan, mengedip sirna.
Wajah kelam terpampang di ruang tamu, senja menyudutkan terang menjadi penanda perubahan.
Perlu kau tahu bahwa Tuhan juga penyair.
Yang dibaca oleh segenap harapan.
Melalui dokter yang mengobati pasien.
Juga perawat yang memasang oksigen.
Tuhan juga penyair.
Tak pernah kehabisan kata-kata.
Bagi mereka yang lelah memakamkan kenangan.
Kata menjadi frasa
Frasa menjadi klausa
Klausa menjadi kalimat
Kalimat menjadi firman yang abadi
"Berdoalah pada-Ku, niscaya Ku-kabulkan"
SINGOSARI, 11 Juli 2021
Â