Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cemburu

22 Agustus 2019   16:39 Diperbarui: 22 Agustus 2019   16:42 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kau ingin pergi denganku? Tanyamu pada pagi yang belum genap hangatnya. Aku terdiam, bukan aku setuju atau menolak. Aku hanya memandang binar matamu. Cerita masa lalu belum habis dimakan waktu. Lalu kau berdiri, mengulurkan tanganmu. "Ayo, ikut aku" pintamu sekali lagi.

Aku tak bisa bangkit, aku terlalu rapuh. Lututku bergetar. Pipiku mulai membendung air mata. Jangan kau paksa aku. Jika kau pilih dia, aku cukup melihatnya saja. Tak usah kau kenalkan kepadaku. Dengan begini aku mulai memahami. Mencintaimu bagiku melebihi kebahagianmu bersamanya.

"Ayo, jangan malu, dia baik kok, seperti kamu"

Lalu cemburu mengoyak semua rindu yang tak mau terbenam.
Aku dimakan pepatah "cinta tak harus memiliki.

Malang, 22 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun