Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kamar yang Luas (1)

16 Juni 2019   19:30 Diperbarui: 18 Juni 2019   19:40 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://s.republika.co.id

Penyair-penyair usai menulisi kertas
Senja menutup kertas kerja lantai teratas
Jalanan tak menyisakan ruas
Mereka pulang bergegas
Memenuhi rumah dengan nafas-nafas

Sajak kemiskinan tertulis bebas
Perut kempis lambungnya mengeras
Gelandangan mulai berjaga di teras
Tak ada tamu yang menginap pulas
Padahal kamar ini terasa luas
Mimpi beralas kertas
Berselimut trotoar keras
Penyair cemas kehilangan kertas

Singosari, 16 Juni 2019 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun