Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Penulis

Mengikat kenangan dan ilmu dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film The Thursday Murder Club, Ketika Pensiunan Memecahkan Kasus

17 September 2025   12:54 Diperbarui: 17 September 2025   12:54 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 The Thursday Murder Club. (Foto: Instagram: @netflixid)

Siapa bilang masa pensiun berarti berhenti berpetualang? Film The Thursday Murder Club membuktikan bahwa masa tua adalah waktu terbaik untuk memulai hobi baru. Bukan berkebun, melukis, atau membaca buku, tetapi memecahkan kasus pembunuhan.

Diadaptasi dari novel terlaris karya Richard Osman, film ini disutradarai oleh Chris Columbus dan dibintangi oleh para aktor legendaris seperti Helen Mirren, Pierce Brosnan, Ben Kingsley, dan Celia Imrie. Dengan genre misteri-komedi ala Inggris, film ini menjanjikan tontonan yang cerdas, menghibur, dan penuh plot twist.

Saya secara pribadi menyukai film ini karena cara alur ceritanya rapi dan menghadirkan teka-teki pembunuhan sejak awal. Meski mengandung unsur misteri, film ini tetap menyajikan dialog yang jenaka dan akting yang bagus dari para pemain senior.

Alih-alih mengandalkan kejar-kejaran mobil atau pembunuhan berdarah-darah, film The Thursday Murder Club justru mengandalkan kecerdasan para pensiunan kakek-nenek di panti jompo.

Seperti apa kisah para pensiunan di panti jompo? Berikut ulasan film The Thursday Murder Club.

Sekelompok Detektif Amatir yang Tidak Biasa

Berlatar di sebuah panti jompo elite di Inggris, ada empat penghuni yang sudah pensiun membuat sebuah klub unik bernama Thursday Murder Club. Klub ini membahas kasus-kasus kriminal yang belum terpecahkan.

Keempat anggota klub tersebut adalah Elizabeth, Ron, Ibrahim, dan Joyce. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Elizabeth yang misterius mantan mata-mata agen rahasia. Ron merupakan mantan aktivis serikat pekerja. Ibrahim, seorang mantan psikiater. Terakhir Joyce, mantan perawat yang hobi membuat kue.

Mereka bertemu setiap hari Kamis untuk memecahkan kasus-kasus yang belum terpecahkan. Namun, rutinitas mereka yang tenang diganggu oleh kabar panti jompo tempat mereka tinggal mau digusur dan dibuat club house fancy. Di tengah protes para penghuni, pemilik panti jompo ditemukan tewas.

Akhirnya, keempat pesiunan kakek-nenek ini turun tangan menyelesaikan kasus. Dengan akal-akalan cerdas, Thursday Murder Club berhasil menemukan banyak petunjuk, bahkan mereka banyak membantu polisi.

Film ini berhasil menggabungkan humor Inggris yang kering dengan plot misteri yang serius. Dialognya tajam dan penuh sindiran yang bikin penonton tersenyum. Akting para aktor dan aktris senior juga bagus tanpa perlu aksi berbahaya. Mereka hanya mengandalkan dialog-dialog cerdas dan tindakan yang cepat. Chemistry kakek-nenek ini bikin cerita asyik untuk diikuti.

Film The Thursday Murder Club juga menghadirkan plot twist dalam cerita. Saat misteri pembunuhan yang pertama belum selesai, ternyata ada korban lain yang mati. Semakin banyak misteri yang harus digali para pensiunan ini.

Film berdurasi hampir dua jam ini tidak bertele-tele, langsung pada inti cerita tanpa mengurangi kebosanan penonton. Setiap adegan tidak terasa bosan. Visual tempat desa pensiunan juga tampak damai dengan sinematografi yang menyenangkan.

Film ini tidak hanya tentang siapa pembunuhnya, tetapi juga tentang persahabatan di kala senja. Meski tidak lagi muda, mereka membuktikan bahwa pengalaman hidup adalah senjata terbaik yang dimiliki seseorang.

Kalau kamu suka film Knives Out dan The Residence, maka The Thursday Murder Club cocok untuk kamu. Film ini juga direkomendasikan bagi kamu yang menyukai film misteri cerdas tanpa kekerasan diselingi komedi ringan.

Saya memberikan 7/10 untuk film The Thursday Murder Club. Film ini bisa jadi hiburan yang menarik dengan alur cerita yang bikin penasaran.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun