Mohon tunggu...
Okti Nur Risanti
Okti Nur Risanti Mohon Tunggu... Penerjemah - Content writer

Menulis adalah salah satu upaya saya dalam memenuhi misi mandat budaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sengsara Membawa Nikmat

9 Agustus 2022   15:10 Diperbarui: 11 Agustus 2022   21:27 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sengsara (Sumber: shutterstock)

Bukannya belajar keras untuk menghadapi ujian, capek bekerja, dan dijulidin sama teman adalah kondisi yang selalu terjadi di bawah matahari, sehingga tidak perlu dipandang secara lebay sebagai kondisi yang mendegradasi kesehatan mental?

Nah, sekarang jadi paham kan mengapa novel sastra seperti "Sengsara membawa Nikmat" karya sastrawan Balai Pustaka tidak lagi muncul dalam tema-tema novel atau sinetron zaman now? 

Sebab, karakter Midun dengan segala perjuangan yang harus dilakoninya menjadi hal yang agak mustahil untuk menarik minat baca atau nonton generasi milenial. Itu hal yang halu buat mereka.

Namun, sungguh sangat penting buat generasi milenial untuk menyadari bahwa kesengsaraan itu bukan hal yang mutlak buruk dan perlu dijauhi. Justru melalui hidup yang mau berjuang, berproses, dan menahan diri akan menjadikan kita sebagai pemenang yang sesungguhnya. 

Jadi, apakah kemudahan selalu membuat manusia menjadi lebih baik?

Jawabannya, tidak.

Sebaliknya, sengsaralah sering kali yang justru membawa nikmat, seperti kata Tulis Sutan Sati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun