Mohon tunggu...
Okti Nur Risanti
Okti Nur Risanti Mohon Tunggu... Penerjemah - Content writer

Menulis adalah salah satu upaya saya dalam memenuhi misi mandat budaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sengsara Membawa Nikmat

9 Agustus 2022   15:10 Diperbarui: 11 Agustus 2022   21:27 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sengsara (Sumber: shutterstock)

Dulu, orang suka membaca dan menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan, tempat penyewaan buku, atau toko buku, karena buku menjadi sarana hiburan dan pengetahuan kita.  Sekarang, orang lebih suka melihat tampilan visual dibanding membaca teks. 

Mereka juga lebih suka berkunjung ke Google dibanding harus riset di perpustakaan atau buku-buku tebal. Seandainya pun harus membaca, generasi sekarang lebih suka yang singkat-singkat saja. 

Artikel panjang apalagi buku tebal, bukan pilihan. Ini sudah lama terasa dalam pekerjaan yang saya lakoni.

Ilustrasi gambar (Unsplash -Katerina Kerdi)
Ilustrasi gambar (Unsplash -Katerina Kerdi)

Untuk membuat konten medsos atau situs, saya mesti berusaha menulis teks yang pendek, ringkas, dan jelas. 

Milenial tidak suka baca teks panjang! Padahal, untuk punya pengertian dalam & benar, kita butuh belajar dengan cara membaca dari berbagai literasi dan teks yang panjang.

Dulu, kita lebih suka bermain ke rumah teman atau saudara, jalan-jalan ke banyak tempat, berolahraga, dan melakukan berbagai kegiatan di luar rumah yang membutuhkan banyak effort serta energi. 

Sekarang, tampaknya mayoritas generasi muda lebih suka berteman dengan gawai mereka dan tenggelam dalam berbagai aktivitas yang terdapat di dalamnya. 

Kalaupun ke luar rumah, mungkin tidak jauh dari cafe, mall, bioskop, atau tempat-tempat nongkrong ber-wifi, sembari tetap asyik dengan gawai masing-masing.

Dulu, orang tidak keberatan berproses karena sadar bahwa pembentukan karakter dan hasil terbaik diperoleh dari proses. Sekarang, generasi muda lebih suka berpikir bahwa kalau ada jalan pintas/cepat, kenapa harus bersusah payah?  

Kemajuan teknologi yang juga dibarengi dengan kemajuan ekonomi memang menjadikan hidup serba mudah bagi generasi milenial. Tapi, apakah itu berarti lebih baik? Apakah kemudahan hidup itu membuat generasi sekarang memiliki "kearifan" dan daya lenting yang lebih baik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun