Mohon tunggu...
Oki Hajiansyah Wahab
Oki Hajiansyah Wahab Mohon Tunggu... -

www.indepthpublishing.org\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud featured

Warga Bahagia karena Taman Kota

26 September 2015   01:40 Diperbarui: 22 Agustus 2020   08:45 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: Aditya Saputra Photography

Sedangkan pemeringkatan yang dilakukan oleh Happy Planet Index (HPI), sebuah indeks dari 151 negara di dunia mengungkapkan secara jelas bagian dunia mana yang memberikan kehidupan yang panjang dan bahagia bagi warga negaranya. 

Paramater yang digunakan dalam pengukuran tersebut memang bukan hanya kekayaan, tapi sejauh mana negara tersebut memberikan harapan hidup yang baik, bahagia, jejak ekologis. Hasilnya Indonesia berada di urutan ke-15 negara bahagia.

Dengan demikian kita pasti setuju bahwa ukuran ataupun indikator kebahagiaan tidak semata tergantung dari hal-hal yang berbau materialisme seperti: mengendarai mobil mewah atau memiliki jabatan prestisius. 

Kebahagiaan sendiri yang berasal dari kata Sanskerta, yaitu bhagya yang berarti jatah yang menyenangkan. Dan setiap orang itu memiliki definisi bahagia masing-masing. Bahagia untuk satu orang, tidak berarti bahagia untuk orang lain, begitu juga sebaliknya.

Hal lain yang juga menarik adalah pemerintah Indonesia kini mulai menghitung Indeks Kebahagiaan Nasional dihitung berdasarkan penilaian atas kepuasan masyarakat terhadap 10 aspek kehidupan di antaranya pendapatan rumah tangga, kondisi rumah dan aset, pekerjaan, pendidikan, kesehatan, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, keharmonisan keluarga, kondisi keamanan serta kondisi lingkungan.

Hal ini menunjukan adanya suatu perubahan paradigma baru dari pemerintah dalam memandang kinerja serta keberhasilan pembangunan. Selama ini, indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara, selalu didasarkan pada perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) semata yang selama ini selalu menjadi pedoman oleh pemerintah dalam menilai kinerja ekonominya. 


Hal ini menjadi menarik seiring dengan dunia yang tengah mengalami transformasi dari pencapaian tujuan Millenium Development Goal’s (MDG’s) menuju Sustainable Development Goal’s (SDG’s) yang memberikan perhatian besar pada keseimbangan pencapaian tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan.

Kembali ke Ke Kota Metro, Bulan Februari lalu Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung merilis indeks kebahagiaan warga Lampung tahun 2014 pada posisi 67,92 dari skala 0-100. 

Indeks kebahagiaan diperoleh dari survei pengukuran tingkat kebahagiaan (SPTK) 2014 yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial yaitu, kesehatan,  pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang. Dan hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingkungan serta kondisi keamanan.

Lalu mari kita bandingkan dengan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang biasa dipakai untuk mengukur profil kesejahteraan umum.  Pada tahun 2013 IPM tertinggi di Lampung justru ada di Kota Metro (77.53), meningkat dari tahun sebelumnya sebesar (77,30). IPM Kota Metro sebagai kota kecil mampu mengalahkan Bandar Lampung yang mempunyai skor (77,17). 

Demikian juga dengan angka harapan hidup, Berdasarkan data BPS Lampung 2014 Kota Metro pada tahun 2014 memiliki skor 70,98 mengungguli Bandar Lampung yang meraih skor 70,55. Angka harapan hidup ini juga notabene tertinggi di Provinsi Lampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun