Meski semuanya belum berfungsi maksimal, persepektif pentingnya ruang publik bagi warganya semakindisadari oleh pemerintah.
Taman Merdeka, Ruang Publik Segala 'Kasta'
Salah satu ruang publik yang menjadi ikon Kota Metro adalah Lapangan Taman Merdeka. Ruang publik yang dibangun menyatu dengan bangunan masjid, pusat pemerintahan, dan rumah dinas wali kota. Letaknya di jantung kota menjadikan Taman Merdeka sebagai kebanggaan masyarakat Metro.
Taman Kota Metro merupakan ruang publik khas ruang publik yang dibangun di era pemerintahan kolonial Belanda. Konsepnya tak jauh berbeda dengan alun-alun yang biasanya ada di kota-kota di Pulau Jawa: ada lapangan besar (alun-alun), pusat pemerintahan, masjid, dan rumah dinas kepala daerah.
Bedannya, alun-alun di Pulau Jawa kerap diidentifikasi sebagai simbol kekuasaan, Taman Kota Metro justru menegaskan mencairnya simbol kekuasaan. Warga dari berbagai strata bisa menikmati Lapangan Taman Kota bersama-sama.Â
Pada Minggu pagi, misalnya, Wali Kota Metro dan para pejabat daerah dengan pakaian olahraga bisa berolahraga, sementara di sudut lain warga juga bisa jogging atau duduk-duduk sambil menikmati makanan.
 Selain itu, aktifitas bersama antara pemerintah dan masyarakat yang senantiasa dilakukan mampu meningkatkan keakraban antar keduanya. Misalnya makan bersama, jalan sehat, antara pejabat dan masyarakat.Â
Kegiatan tersebut seolah sepele, namun sangat berkesan bagi masyarakat marginal. Mereka, kaum papa merasa dimanusiakan sebagai seorang manusia.
Dengan demikian ruang publik menjadi ruang yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dari berbagai kalangan sepanjang waktu, tanpa dipungut bayaran (Danisworo, 2004).