Mohon tunggu...
Oki Hajiansyah Wahab
Oki Hajiansyah Wahab Mohon Tunggu... -

www.indepthpublishing.org\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud featured

Warga Bahagia karena Taman Kota

26 September 2015   01:40 Diperbarui: 22 Agustus 2020   08:45 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: Aditya Saputra Photography

[Taman Kota digunakan untuk menampilkan kreativitas]
[Taman Kota digunakan untuk menampilkan kreativitas]
Di sisi lain juga telah mulai tumbuh kesadaran warga untuk menjaga kebersihan Taman Merdeka sebagai ruang publik kebanggan Warga Metro. Gerakan Pungut Sampah acap dilakukan oleh berbagai komunitas. 

Hal ini menandakan bahwa kesadaran pengelolaan ruang publik adalah tanggung jawab bersama, bukan semata tanggung jawab pemerintah.

[Gerakan Pungut Sampah acap dilakukan di Taman Merdeka]
[Gerakan Pungut Sampah acap dilakukan di Taman Merdeka]
Merefeleksikan kehadiran dan fungsi Taman Merdeka mengingatkan penulis pada enam indikator ruang publik yangf baik atau Good Public Space Index. 

Enam indikator tersebut adalah The Intensity of Use (Jumlah orang yang terlibat dalam aktivitas), The Intensity of Social Use (Jumlah orang yang dalam kelompok), People Duration`s of Stay (Waktu yang dipergunakan dalam melaksanakan aktivitas), Temporary Diversity of Use (Penggunaan ruang), Variety of Use (Jumlah tipe aktivitas yangterlibat), Diversity if Users (Keberagaman karakteristik pengguna ruang-gender dan usia).

Kedepan penulis meyakini berbagai pihak mulai dari pemerintah kota, swasta, perguruan tinggi dapat berkolaborasi untuk mendorong optimalisasi Taman Merdeka sebagai ruang publik kebanggan warga Kota dan juga taman-taman lainnya yang ada di Kota Metro. Peningkatan fasilitas, gelaran even-even kreatif akan mendorong Metro menjadi kota yang semakin berbudaya.

Partisipasi, Nalar Publik dan Kreativitas


Kota Metro sejatinya telah memiliki banyak ruang pubik seperti taman-taman kota, mesti dimaknai oleh warga kota Metro sebagai ruang yang mengandung fungsi sosial dan kultural sebagai dasar penguatan sendi-sendi kehidupan masyarakat dalam melakukan proses pembangunan.

Partisipasi warga menjadi sangat penting untuk menjamin keberlangsungan fungsi-fungsi ruang publik tersebut sebagai sarana belajar dan berkreatifitas warga kota.

Taman-taman kota yang ada di Metro sudah saatnya kembali diaktifkan sebagai ruang publik yang tak hanya berfungsi sebagai sarana estetika semata melainkan juga sebagai ruang kreatifitas berbagai komunitas.

[Musisi Lokal Meramaikan Taman Merdeka]
[Musisi Lokal Meramaikan Taman Merdeka]
Ruang publik seperti taman kota, lapangan dan tempat- tempat terbuka lainnya harapannya menjadi rumah bersama yang mampu mendorong imajinasi para pekerja kreatif yang terdiri dari para ilmuan, tenaga ahli yang mengabdi di pusat-pusat pendidikan dan penelitian, arsitek, dan mereka yang bergerak di bidang kebudayaan.

Belakangan ruang-ruang publik di Kota Metro perlahan juga berfungsi menjadi medium komunikasi. Lewat Ruang publik warga dapat menyatakan opini-opini, kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan mereka secara diskursif.dengan demikian ruang publik merupakan sarana warga berkomunikasi, berdiskusi, membangun nalar publik, berargumen, dan menyatakan sikap terhadap problematika kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun