Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini 5 Hal yang harus Dipersiapkan ketika Menjadi Pelajar Perantau

25 Juni 2022   19:37 Diperbarui: 26 Juni 2022   20:56 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi seorang pelajar perantau bukanlah hal yang mudah. 

Banyak hal mesti disiapkan dengan matang. Mulai dari persiapan perlengkapan yang perlu dibawa, dimana kita akan tinggal, bagaimana situasi di tempat baru tersebut, dan sebagainya. 

Walaupun nantinya akan menimbulkan sedikit shock, tapi bila persiapan diri kita mantap kendala-kendala dan hambatan tersebut dapat dilalui. Kita akan kembali sebagai pemenang, bukan pecundang. 

Ada lima hal yang harus menjadi awasan bagi seorang pelajar perantau agar tidak mengalami kesulitan ketika harus beradaptasi dengan tempat baru. 

Pertama, Komitmen dan Tanggung jawab harus kuat. Sebagai perantau, kita harus memiliki komitmen dan tanggung jawab yang kuat. Sebab di rantauan tidak ada orang tua yang mengawasi atau mengingatkan kita. 

Kita akan mengatur diri sendiri. Mulai dari bangun tidur di pagi hari, pergi kuliah, aktivitas di kos, sampai kembali tidur di malam hari. 

Semua itu menjadi semacam rutinitas yang mesti diatur dengan jadwal yang tetap dan penuh tanggung jawab. Bila komitmen terhadap diri lemah, maka banyak waktu hanya kita gunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak penting yang akan merugikan diri sendiri. 

Komitmen yang kuat terhadap diri sendiri meliputi pula segala rencana dan rancangan yang kita buat terhadap hidup sendiri. 

Kedua, persiapan mental. Peranan mental menjadi kunci penting yang harus dimiliki sebelum seseorang memutuskan untuk menjadi pelajar perantau. 

Punya mental yang kuat akan memudahkanmu beradaptasi dan berjuang di tanah rantau. Mental yang kuat membuat orang akan mudah beradaptasi dengan daerah baru yang tentu jauh berbeda dengan tempat asal. 

Setiap daerah pasti punya larangan atau pantangan yang berbeda-beda. Sebagai pelajar rantauan, harus tahu apa saja larangan di tempat baru itu dan menjauhinya agar dapat diterima dengan baik oleh lingkungan sekitar. 

Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar membutuhkan mental strong. Sebab pasti akan ada banyak tantangan yang harus kita hadapi. 

Ketiga, motivasi harus kuat. Banyak pelajar perantau gagal dalam sekolah dan kuliah mereka karena kehilangan motivasi. Padahal motivasi adalah hal yang paling penting. 

Motivasi adalah dorongan terus-menerus yang harus kita tumbuhkan di dalam diri agar seseorang terus bergairah dalam menuntut ilmu dan menyelesaikan sekolah atau kuliahnya tepat waktu. 

Banyak kegiatan ekstra kurikuler kemahasiswaan yang juga harus diikuti oleh mahasiswa. Begitu pula kegiatan-kegiatan kampus yang membutuhkan keterlibatan seorang mahasiswa. 

Itu semua penting untuk menempah mental dan menumbuhkan sikap-sikap positif seorang. Namun jangan lupa bahwa kuliah juga penting. 

Seorang pelajar perantau dituntut untuk menghidupi dan menyalakan motivasi di dalam dirinya agar tidak meninggalkan bangku kuliah untuk mengikuti aktivitas-aktivitas kemahasiswaan yang sebenarnya hanyalah menjadi penunjang bukan yang utama. 

Banyak mahasiswa perantauan gagal dalam kuliah di daerah orang karena salah membuat prioritas. Kuliah dinomorduakan sehingga kuliah tidak kelar-kelar dan akhirnya DO dari kampus. 

Keempat, proteksi diri harus mantap. Jauh dari orang tua membuat orang harus menjaga dirinya sendiri. Seorang mahasiswa perantauan mesti memproteksi dirinya secara benar agar tidak salah jalan atau pun jatuh sakit. 

Berhemat bukan berarti makan sembarangan sampai lupa akan hiegenitas. Sangat penting menjaga kesehatan tubuh agar tubuh tetap sehat sehingga aktivitas kuliah tidak terganggu. 

Salah satu hal yang harus diperhatikan juga adalah harus menghindarkan diri dari pergaulan-pergaulan yang tidak sehat. Terutama untuk yang laki-laki. 

Para pelajar perantau harus mewanti-wanti diri agar membatasi diri dalam bergadang, tidak minum-minuman keras dan perilaku-perilaku yang menjerumuskan kita kepada jurang kegagalan. 

Selain itu, keamanan diri pun harus menjadi prioritas. Karena jauh dari orang-orang yang selama ini melindungi kita, maka kita sendiri yang harus menjaga keamanan diri sendiri. 

Di kota-kota besar, tingkat kriminalitas tinggi. Karena itu prinsip kehati-hatian dan kewaspadaan diri harus tetap dijaga agar kita tidak menjadi korban. 

Komitmen yang kuat disertai dengan tanggung jawab yang penuh memacu kita untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu. 

Kelima, berhemat. Kuliah atau bersekolah di daerah orang memiliki kredit plus tersendiri bagi seorang pelajar. 

Sebagai pelajar atau mahasiswa, hal paling utama yang harus diperhatikan adalah berhemat. Hemat dalam hal apa? Yang pasti adalah berhemat dalam hal keuangan. 

Biasanya uang semesteran, SKS sudah pasti ditransfer orang tua tepat waktu. Kesulitan yang sering dihadapi para pelajar perantau adalah uang kos, makan minum setiap hari dan beberapa kebutuhan sandang. 

Universitas-universitas yang baik di dalam negeri biasanya ada di kota-kota besar dimana kehidupan di sana tidak sesederhana yang dibayangkan. 

Segala sesuatu bisa saja terjadi. Karena itu berhemat adalah salah cara agar para pelajar bisa survive dalam segala situasi dan kondisi di sana. 

Ketika terlambat mendapat kirim dari orang tua, dana cadangan hasil dari berhemat tadi bisa menolong. Selain itu, program penghematan yang biasanya dilakukan mahasiswa rantau adalah dengan makan di warteg tiap hari. Tapi perhatikan kebersihan dan gizinya agar kesehatan kita tetap terjaga.

Sebenarnya boleh kita makan di resto bintang lima sekali-kali, tetapi jangan terus-menerus sampai jadi kebiasaan. Kita harus pandai mengatur uang belanja dan uang jajan agar cukup dan tidak habis sebelum akhir bulan. 

Tips berhemat berikutnya adalah dengan mencatat pengeluaran kita sehari-hari. Pencatatan ini dilakukan agar kita tahu dana bulanan dihabiskan untuk apa saja. 

Lima hal ini harus dipersiapkan secara matang oleh seorang pelajar perantau agar rencana dan tujuan yang hendak kita raih di perantauan bisa tercapai.

Masih banyak hal yang harus dipersipakan tapi lima hal ini merupakan intisari dari persiapan seorang pelajar perantau sebelum memutuskan sekolah di luar daerah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun