Mohon tunggu...
Reza Aditya Warman
Reza Aditya Warman Mohon Tunggu... -

Santai membaca, santai menikmati aksara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

#1-Ngopi

25 Juni 2018   00:14 Diperbarui: 25 Juni 2018   00:12 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tidak ji, Puang. Adaji rokokku"

Segera Aco mengambil rokok di sakunya lalu menaruhnya di meja.

"Oh, adaji rokokmu, mintaka pade nah"

Puang Puji cengengesan sembari mengambil sebatang rokok dari bungkusan rokok Aco.

"Coba ko bilang tidak ada, bertambahmi rokokmu satu bungkus"

Ujar Puang Puji sembari membakar tembakau di sela jarinya.


Aco hanya menahan tawa, takut menyinggung neneknya. Ia mengambil sebatang rokok juga untuk di nikmati. Sudah lama ia tidak duduk bersama neneknya itu dengan suasana santai seperti ini. Neneknya sulit untuk di temui. Puang Puji biasa mengurung diri, sibuk beribadah ketimbang keluar kamar seperti hari ini.

"Aco, kau kan cucuku"

Puang Puji angkat bicara. Mengoyak keheningan di antara mereka.

"Iye, Puang"

"Selama ini, terutama baru-baru tadi, apa alasanmu bikinkan ka kopi tiap kali kusuruh?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun