Mohon tunggu...
Abu Ubaidillah
Abu Ubaidillah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang Blogger

A Blogger, SEO and Social Media Enthusiast, Graphic Designer and Web Developer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Tujuh Dosa Pokok Manusia

28 Juli 2019   22:27 Diperbarui: 28 Juni 2021   22:24 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap manusia pasti memiliki dosa. Tidak ada seorangpun yang tidak berdosa. Dalam perkembangannya, dosa pun dibagi menjadi macam-macam jenis, diantaranya adalah dosa menurut ukurannya, dosa besar dan dosa kecil. Kemudian ada pembagian dosa berdasar subjek sasaran, dosa kepada manusia, dosa kepada diri sendiri dan dosa kepada Tuhan.

Seluruh dosa tersebut bermuara kepada penghinaan terhadap Tuhan (secara general). Tidak ada yang baik dari perbuatan dosa. Tidak ada untungnya berbuat keburukan, maksiat atau tindak kriminal. Selain merugikan diri sendiri, dosa apabila dilakukan maka akan membuat orang lain juga dirugikan.

Secara garis besar, dosa berasal dari 7 sifat dasar manusia. Bisa juga dikatakan 7 sifat buruk dasar yang ada pada diri manusia. Bila manusia tidak dapat menguasainya, maka ketujuh sifat tersebut akan menjadi dosa. Dosa yang diciptakan dari sifat manusia itulah yang nantinya akan menimbulkan atau menciptakan dosa-dosa lainnya.

Kenapa Ada 7 Dosa Pokok?

Pertanyaannya, kenapa dosa pokok manusia berjumlah 7? Karena angka 7 merupakan angka yang istimewa. Dalam ajaran Islam, buruh waktu 7 hari bagi Allah SWT untuk menciptakan dunia. Kemudian secara umum, angka 7 juga mendasari terbentuknya berbagai hal di dunia. Jumlah hari ada 7, jumlah langit ada 7, di dunia ada 7 benua besar dan 7 samudra. Serta masih banyak lagi yang lainnya.

Dalam bahasa Ibrani, angka 7 melambangkan 'penuh' atau 'sempurna'. Artinya 7 merupakan angka yang 'memenuhi sebuah hal', atau 'melengkapi sebuah kejadian'. Termasuk dosa. Berikut adalah ketujuh dosa manusia yang pokok.

Baca juga : Sab'ul Mubiqat, 7 Dosa Pokok dalam Agama Islam

7 Dosa Manusia

1. Sloth (Malas)

Yang pertama adalah rasa malas. Kenapa malasa menjadi yang pertama? Lihatlah bayi ketika baru lahir, mereka akan langsung menangis karena tidak mampu berbuat apa-apa. Hanya bisa menunggu bantuan dari orang lain. Ya mungkin kalian akan menyangkal pendapat saya ini karena bayi memang belum bisa berbuat apa-apa.

Namun jika kita ingat Nabi Muhammad SAW, Beliau langsung melakukan sujud ke arah Ka'bah setelah baru lahir. Beliau tidak menangis dan itu membuat seluruh orang yang ada di sekitarnya menjadi kaget. Itulah mengapa saya pikir rasa malas adalah dosa dan sifat buruk paling mendasar yang ada di dalam hati manusia.

2. Wrath (Marah)

Mungkin kita bisa menahan marah dan tidak menunjukkannya kepada orang lain. Namun begitu, kita tidak bisa menahan apa yang kita rasakan di dalam hati. Amarah akan selalu timbul, terutama bagi mereka yang memiliki masa lalu kelam, sifat iri, dengki dan sombong. Amarah akan lebih mudah meletus apabila manusia memiliki ketiga sifat tersebut.

Sebaiknya jangan menunjukkan sisi amarah kita kepada orang lain, walaupun berat untuk menahannya di dalam hati. Hal tersebut bertujuan agar tidak ada orang yang dirugikan selain diri sendiri. Lebih baik menyakiti diri sendiri (satu orang) daripada menyakiti orang lain (lebih dari satu orang).

3. Lust (Hawa Nafsu)

Hawa nafsu adalah hal yang paling sulit untuk ditahan. Bagi laki-laki, bahkan jika melihat wanita dengan pakaian sedikit minim pun mereka langsung terbayang hal-hal aneh. Maka di dunia ada istilah 'wajar bila nafsu ke perempuan', seakan nafsu merupakan hal yang sudah biasa di kalangan laki-laki. Begitu juga sebaliknya bagi perempuan.

Nafsu bermuara pada pelecehan, kekerasan, pemerkosaan dan zina. Tentu hal tersebut bukanlah hal yang diinginkan semua orang. Bagi yang melakukannya akan ada hukuman penjara, bagi korban akan ada hukuman diasingkan oleh masyarakat dan Tuhan juga tidak akan diam saja melihat seseorang tidak bisa menahan nafsunya.

Baca juga : Waspada! Ini Dia 7 Dosa Besar Istri pada Suami

4. Greed (Tamak)

Harta, tahta, wanita. Tiga istilah yang melambangkan ketamakan, keserakahan bagi seorang laki-laki. Bila perempuan, mungkin istilahnya menjadi harta, tahta, pria. Setiap orang ingin kesempurnaan yang meliputi memiliki harta berlimpah, tahta atau jabatan yang tinggi serta pasangan yang rupawan. Hal tersebut cukup untuk membuat semua orang di dunia iri.

Sangat sulit untuk melepaskan satu dosa ini dalam diri kita. Bahkan, kadang kita berpikir mencari harta sebanyak-banyaknya untuk membahagiakan orangtua. It's wrong! Bukan itu yang ayah dan ibu kita inginkan. Mereka hanya mau kita terus ngobrol dengan mereka, setiap waktu di saat ada kesempatan untuk ngobrol meski sibuk bekerja.

5. Gluttony (Rakus)

Rakus yang dimaksud di sini adalah soal makanan. Seseorang kadang ingin terus memakan sesuatu sampai mencapai batas kemampuannya. Terutama bagi orang-orang yang sedang dalam masa pertumbuhan, intentitas makan mereka meningkat, nafsu makan melonjak dan kadang hal tersebut merugikan orang lain.

Memang, makan adalah kebutuhan hidup. Tanpa makan kita tidak memiliki energi untuk beraktifitas. Namun pernahkah kita mencoba untuk berbagi ke sesama? Sisakan uang untuk beramal kepada orang yang lebih membutuhkan. Di luar sana, masih banyak orang yang belum makan selama 2-3 hari. Yah, kalau hanya berdiam diri di rumah sih, kita tidak akan merasakannya.

6. Envy (Iri)

Setiap orang pasti pernah merasa iri. Contohnya ketika seseorang sudah memiliki sepeda motor dan ingin mobil seperti yang dimiliki orang lain, padahal di luar sana masih banyak orang yang bahkan tidak bisa berjalan karena lumpuh. 

Kemudian contohnya lagi adalah ketika ada seseorang yang merasa iri dan dengki karena ingin juara kelas sehingga mengabaikan teman-teman yang minta bantuan belajar karena tidak mau tersaingi, padahal teman-temannya selalu mendapat nilai merah.

Kadang kita menganggap iri dan dengki sebagai penyemangat, motivasi untuk maju. Kadang kita beranggapan bahwa jalan kedengkian yang kita pilih bukan merupakan dosa, melainkan sebuah semangat untuk mencapai apa yang kita inginkan. Mencoba sadar akan hal tersebut adalah hal yang sulit dan saya pun sampai saat ini masih terus berusaha.

Baca juga : Tahukah Kamu Ada 7 Dosa Pokok yang Tidak Boleh Kita Lakukan?

7. Pride (Sombong)

Manusia sering bertingkah sombong. Contohnya adalah ketika berdiskusi untuk merumuskan pendapat. Banyak orang yang merasa pendapatnya adalah yang paling benar, padahal dia tidak melihat dari segala sisi. 

Bila memiliki paras yang tampan/cantik, banyak yang merasa bahwa mereka adalah manusia paling sempurna dan diperebutkan lawan jenis, padahal di dunia luar masih banyak orang yang lebih tampan/cantik darinya. 

Kemudian apabila seseorang menjadi juara 1 di kelas dia merasa bahwa dirinya paling pintar sehingga mau mengajari teman-temannya agar kepintarannya diakui, padahal dia pintar berkat guru dan dukungan teman-temannya. Serta masih banyak lagi yang lainnya.

Pride atau kesombongan adalah dosa paling utama yang ada dalam hati manusia. Sangat jarang manusia bisa menghilangkan sifat ini karena sudah melekat sejak dia lahir ke dunia. 

Saya pun kadang merasa bahwa pendapat saya adalah yang paling benar, kadang merasa lebih unggul dibanding manusia-manusia lain dari segi semangat hidup, materi, karir dan lainnya. Meski tidak menunjukkan kesombongan kepada orang lain, namun rasa sombong yang muncul dalam hati kita diketahui Tuhan.

Kesimpulan

Apa yang bisa kita lakukan? Hanya terus memohon ampun kepada Tuhan (Allah SWT bagi umat Islam, Yesus Kristus bagi umat Kristen dan bagi umat-umat beragama lainnya). Karena kita tidak tahu dosa apa yang telah kita perbuat. Kadang kita berpikir bahwa hal yang kita lakukan merupakan hal yang benar namun kenyataannya itu merugikan. Oleh karena itu, perbanyaklah meminta ampunan kepada Tuhan (Taubat).

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun