Mohon tunggu...
Odhika Firmansyah
Odhika Firmansyah Mohon Tunggu... Guru di MTS Satu Atap Datok Sulaiman Palopo/ Humas pada Yayasan Bait Fitrah Al Insani

hobi membaca kitab-kitab turats terutama tentang ilmu Qawaid

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ikhlas Menerima Hukuman dan Berani Bertanggung Jawab Adalah Kunci Keberkahan Ilmu

16 September 2025   10:25 Diperbarui: 16 September 2025   10:27 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perjalanan menuntut ilmu, tidak jarang kita melakukan kesalahan. Baik itu kelalaian dalam ibadah, ketidakjujuran, atau pelanggaran etika lainnya. Ketika seorang ustadz memberikan teguran atau bahkan hukuman, seringkali timbul perasaan berat hati atau malu. Namun, sesungguhnya, di balik hukuman yang diterima dengan lapang dada, terdapat keberkahan ilmu yang luar biasa.

Hukuman adalah Bagian dari Pendidikan, Bukan Balas Dendam

Menerima hukuman dari seorang ustadz adalah wujud ketulusan dalam menerima ilmu. Hukuman yang diberikan bukan didasari oleh amarah, melainkan kasih sayang dan niat untuk meluruskan. Ini adalah cara ustadz mendidik kita agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 216:

....وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

"...boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Ayat ini mengingatkan kita bahwa hal-hal yang tidak kita sukai, seperti hukuman, bisa jadi menyimpan kebaikan yang tak terduga. Dengan ikhlas, kita akan melihat hukuman sebagai sarana pembersihan diri dan ladang pahala.

Berani Bertanggung Jawab adalah Cerminan Iman

Setelah ikhlas menerima, langkah selanjutnya adalah berani bertanggung jawab. Ini adalah sikap ksatria seorang penuntut ilmu. Mengakui kesalahan, memohon maaf, dan siap menerima konsekuensi adalah bukti kematangan spiritual.

Rasulullah SAW bersabda:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun