Mohon tunggu...
Octavia Hutasoit
Octavia Hutasoit Mohon Tunggu... Saya adalah Mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Saya adalah Mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Generasi Milenial & Gen Z: Profesional, Tapi di Mana Etikanya?

20 Juli 2025   18:59 Diperbarui: 20 Juli 2025   18:59 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi milenial dan Gen Z telah memasuki dunia kerja dengan adanya digital dan semangat inovasi yang mumpuni. Mereka sering digambarkan sebagai generasi yang adaptif, cepat belajar, dan penuh ide-ide  yang out of the box. Namun, di balik sorotan positif ini, muncul pertanyaan kritis: di mana letak etika profesional mereka?

Kemajuan teknologi telah menciptakan ekosistem kerja yang cair dan dinamis. Batas antara kehidupan pribadi dan profesional menjadi makin kabur---akses internet yang nyaris tanpa batas dan tuntutan untuk selalu responsif justru sering mengakibatkan ketegangan etis. Sayangnya, kondisi ini kadang dijadikan pembenaran untuk mengabaikan norma-norma dasar etika kerja.

Misalnya, kebiasaan mengirim pesan atau email di luar jam kerja dianggap lumrah, tanpa mempertimbangkan waktu istirahat rekan kerja. Atau, kecenderungan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi di media sosial---tanpa memikirkan dampaknya terhadap reputasi perusahaan atau individu. Bahkan praktik plagiarisme dan kecurangan akademik, yang dulu dianggap tabu, kini seolah menjadi hal yang mudah dilakukan di era digital.

Tentu tidak semua milenial dan Gen Z demikian. Justru banyak dari mereka yang peduli terhadap isu sosial dan lingkungan, serta memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya. Namun, perlu ada kesadaran kolektif untuk menyeimbangkan kecepatan teknologi dengan prinsip-prinsip etika yang kokoh.

Pendidikan etika profesional harus lebih diperkuat, baik di kampus maupun di lingkungan kerja. Bukan sekadar teori, tetapi juga praktik nyata yang relevan dengan tantangan zaman. Perusahaan juga perlu membentuk budaya kerja yang sehat dan suportif---tempat di mana etika tidak hanya diajarkan, tetapi juga dihargai dan diterapkan secara konsisten.

Etika bukan sekadar aturan, melainkan nilai yang diyakini dan dijunjung tinggi. Membangun integritas dan tanggung jawab pribadi adalah kunci agar profesionalisme tidak kehilangan arah. Generasi milenial dan Gen Z memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif---asal mereka bersedia belajar dan menerapkan etika profesional secara konsisten.

Dengan begitu, mereka tidak hanya dikenal banyak orang sebagai generasi profesional, tetapi juga generasi yang beretika.

Penulis 

Octavia Hutasoit merupakan mahasiswa universitas Katolik Santo Thomas Medan dan Helena Sihotang Merupakan Dosen Universitas Katolik Santo Thomas Medan 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun