Mohon tunggu...
Ocarina Alya Indraswari
Ocarina Alya Indraswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Eksistensi Sastra Indonesia Masa Kini

25 Oktober 2021   11:12 Diperbarui: 28 Oktober 2021   10:33 2028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Selain itu proses pencetakan juga dirasa cukup rumit untuk sampai di pasaran dan dibutuhkan waktu yang cukup lama.

Stigma bahwa karya hanya dapat dikenal jika dibukukan ini harus dihilangkan, karena melihat kemajuan teknologi yang ada saat ini seharusnya mempermudah mereka untuk mengenalkan karya yang sudah mereka buat. 

Keberadaan berbagai aplikasi dan platform yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mempublikasikan atau mempromosikan karya-karya para sastrawan masa kini. Dengan inovasi baru yang ditawarkan dan media yang mudah diakses oleh siapa saja, dapat dipastikan eksistensi sastra di Indonesia tidak akan tenggelam dan tergerus jaman.

Saat ini ada beberapa sastrawan atau penulis muda yang mungkin dapat dijadikan contoh dan motivasi bagi generasi muda yang takut untuk melangkah atau melakukan inovasi baru dalam mengenalkan karyanya bagi khalayak ramai. 

Salah satu sastrawan muda ini adalah seorang benulis buku yang karyanya banyak diminati oleh kalangan muda, yaitu Nadhifa Allya Tsana atau yang biasa dikenal dengan Tsana. Dia adalah seorang penulis muda yang memiliki karakter khas dalam tulisannya yang banyak menuliskan kisah percintaan anak muda masa kini, seperti dalam salah satu karyanya berjudul Gezz & Ann yang banyak diminati hingga dijadikan film layar lebar. 

Dalam mempromosikan karya-karyanya dia menggunakan berbagai media, salah satunya Instagram. Dalam aplikasi Instagram dia membuat satu akun yang di khususkan untuk mengunggah tulisan-tulisannya, akun tersebut bernama @rintiksedu. 

Dengan desain yang menarik dirinya mengunggah tulisannya dan mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak utamanya kalangan muda. Selain itu dirinya juga sering membacakan tulisan-tulisannya menjadi sebuah podcast melalui aplikasi spotify yang dapat diakses secara gratis melalui gawai.

Beberapa hal di atas dapat dijadikan sebuah contoh atau motivasi bagi kaum muda yang berminat dalam dunia sastra namun takut untuk keluar dari zona nyamannya. 

Dengan kreatifitas dan inovasi baru yang dimiliki dalam membuat dan mendesain tulisan karya sastra menjadi lebih menarik dan diunggah di media yang mudah diakses oleh siapa saja akan membuat banyak orang tertarik pada karya tersebut. Inovasi-inovasi ini tentunya juga harus didukung dengan karakter kuat yang ada dalam karya yang ditulis agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh para pembaca dan penikmat karya.

Pada masa yang semakin maju ini kita memerlukan banyak penyair atau sastrawan muda yang dengan gagah berani mengambil risiko menjadi inovator, mendobrak konvensi, bereksperimen, dengan segala risiko yang kerap membuat diri sendiri merasa tidak nyaman. 

Namun hal itulah yang akan membuat seorang penulis dapat membuat karyanya menjadi lebih baik dan diterima oleh semua kalangan. Jika para generasi muda pecinta sastra tidak berani membuat inovasi dan melangkah keluar dari zona nyaman maka sastra di Indonesia akan tetap jalan di tempat dan tidak ada perkembangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun