Adegan NicSap dan DiSas eh Rangga dan Cinta dalam AADC 2 menikmati sate klatak membawa kuliner ini jadi salah satu daftar yang akan didatangi saat ke Jogja, yang diambil gambarnya untuk film Sate Klatak Pak Bari tapi masih tutup karena masih terlalu sore, baru buka jam 18.00 WIB. Aplikasi penunjuk arah kita perintahkan menuju Sate Klatak Mak Adi, tidak memerlukan waktu yang lama sudah sampai tujuan.
Kami pesan sate klatak, tonseng dan gulai jeroan yang tampak sangat menggoda, terlihat jari-jari sepeda mantap berjejer diatas perapian dengan potongan daging tertusuk didalamnya. Â Sewaktu Festival Jajanan Bango 2017 di ICE BSD sate klatak Mak Adi ini menjadi salah satu pilihan menu bersama suami, kita nikmati tapi tanpa ada jerujinya karena potongan daging sudah langsung tersaji dipiring. Akhirnya angin naga kelaparan membawa ke tempat asalnya di daerah mBantul.
Pesanan satu persatu tersaji depan mata, cuping hidung kembang kempis menghirup udara kenikmatan, sate dengan tusukan jeruji besi diatas piring dengan kuah gulai, aku protes lha kok bukan bumbu kecap, mba nya bilang kalau itu sate biasa bukan sate klatak, kalau sate klatak yang dengan kuah gulai, akhirnya minta terpisah bumbu kecapnya, karena selera keluarga kami kalau sate kambing ya cocoknya dengan sambal kecap, padahal dihalaman 47 bukuTMJJKSJ karya Benny Rachmadi sate klatak memang diguyur kuah gulai sebagai penyeimbang rasa sate klatak yang agak asin, lupa penjelasan itu.
Revan seperti menemukan surganya, katanya enak banget ini sate, tapi sayang mamih dan Ita tidak bisa menikmati karena bermasalah dengan giginya jadi hanya nasi berkuah tonseng. Nanti sesampainya di Jogja cari makanan buat yang gagal menikmati adegan AADC2.
 Kopi Joss
Selepas dari Pantai Parangtritis dan menikmati sate klatak kami memutuskan untuk ke penginapan dulu sebelum melanjutkan dengan rencana yang lain, ini malam terakhir di Jogja sebelum perjalananan besok sore ke retired town alias Purworejo. Ditengah perjalanan tadi Ayah Dj telepon memberi kabar sudah mendarat di Jogja dari kota pahlawan, kalau ada waktu bisa bersua terlebih dahulu.
Aku dan suami setelah bersih-bersih langsung siap-siap kembali untuk menikmati malam di seputaran Malioboro sekalian mengajak keponakan untuk menuntaskan kepenasaran rasa kopi joss dan menyapa tim Surabaya, ternyata hanya Zidane yang mau ikut, Revan memilih istirahat menemani mamih.Â
Kita memanfaatkan jasa takol alias taksi onlen, cuaca cukup bersahabat saat keluar dari penginapan sesampainya di daerah selepas Taman Siswa hujan turun dengan derasnya tanpa aba-aba, langsung panik lha kita kan mau nongkrong beratapkan langit, memandang bintang-bintang, ditemani musik para seniman jalanan, begini caranya bisa gagal total menikmati malam di daerah Malioboro, menurut Ayah Dj hujan turun dengan derasnya tanpa ada tempat berteduh, wadidaw bagaimana ini, apa harus balik lagi ke penginapan? Kata pilot TaKol mencoba dulu sampai TKP baru memutuskan mau bagaimana.
Kami tidak tahu angin darimana datangnya, menghembus menghela hujan, sesampainya di Jalan Mangkubumi hujanpun mereda, sampai tempat tujuan hujan entah pergi kemana, bertiga turun dan menyebrang mencari kopi Joss yang legendaris itu.Â
Tidak bisa lesehan karena tempatnya masih basah selepas hujan tadi, kamipun berbagi tempat duduk dibangku panjang, aku pesan segelas kopi, teh manis hangat, susu jahe dan beberapa macam sate tanpa nasi kucing karena naga dalam perut masih anteng sejak dipenuhi asupannya saat di sate klatak. Â