Menikmati magelangan ditempatnya menjadi cerita tersendiri, rasanya nikmat sekali, menu yang lainnya juga juara, nasi goreng biasa yang kata mamih ayamnya royal, mie gorengnya sedap, mie godognya menyegarkan saat hujan-hujan begini disempurnakan oleh istri Mas Tata menyuguhi kami dengan teh saffron hangat dan teh hangat dengan pilihan manis atau tawar, terima kasih banyak Mas Tata dan keluarga, maaf sudah kami repotkan, jangan lupa ditunggu di Jakarta nanti kita piknik ke IKEA.
Mas Gun Guest House
Hampir 20 tahun atau mungkin sudah melewatinya, terakhir mengunjungi rumah temanku ini saat kuliah di Jogja, Mas Gun ini punya genk mancing di laut yang anggotanya teman-teman sekelas kita juga, nah pernah hasil pancingannya kita masak rame-rame, secara Mas Gun selain hobi masak juga pernah kuliah di perhotelan sebelum nyemplung ke perekonomian. Aku lupa ikannya jenis apa tapi dimasak cabe ijo waktu itu, asli itu nikmatnya sampai saat ini masih terasa dilidah.
Rumah ini tidak berubah, sama seperti dulu saat main kesini, menginap di daerah Prawirotaman sudah masuk daftar impian sejak lama sebelum hits karena film AADC2, tapi baru kali ini daftar itu dicontreng sudah tercapai, setelah kulonuwon sama ibunya Mas Gun sebagai pemilik Guest House dan dapat kunci kamar masing-masing, alhamdullilah kita dapat kamar berjejer dilantai bawah, memudahkan koordinasi hehehe, lalu kita unboxing eh unpacking, bersih-bersih, meluruskan pinggang, dll.
Sepanjang jalan dari Magelang menuju Prawirotaman ditemani gerimis, dari jalanan sepi seperti tanpa penghuni dan kehidupan sampai pada keramain kota dan jalan yang penuh turis baik lokal maupun mancanegara serta caf-caf dengan musik-musik beragam genre, Jalan Prawirotaman ini mengingatkan Jalan Jaksa di Jakarta atau daerah Legian di Bali.
Move on Gelato
Lalu lintas unggahan foto gelato di seputaran Jogja dalam laman media sosial lumayan padat, tempat yang penuh dengan nilai seni tinggi menjadi background warna-warni indah semangkuk gelato. Saat masuk Prawirotaman terlihat ada toko yang lumayan besar menjual gelato.Â
Rintik hujan membuat malam pertama di Jogja semakin syahdu, mencari tempat temaram cantik artisitik ditemani kopi atau mungkin semangkuk gelato.
Setelah sedikit menyegarkan muka dan meluruskan pinggang, suami mengajak keluar untuk menikmati malam di Jogja seputaran Prawirotaman yang bisa dijangkau dengan jalan kaki, kita putuskan menuju Move On Gelato yang hanya berjarak kurang dari 100 meter dari penginapan, keadaan tempat yang tidak begitu ramai, kami pesan semangkuk gelato dengan tiga rasa (rasa favorit saya tetap rasa mint) dan manual brew blue montain, panas dan dingin bersatu dalam kata menikmati malam di Jogja bersama pujaan hati eaaaa dilalah musik yang mengalun sesuai dengan selera kita, musik yang mengiringi saat kita dalam mobil.
Revan menyusul menembus rintiknya hujan untuk ikut menikmati gelato dan dicekokin manual brew, dia mulai menikmati kopi tanpa gula seperti yang biasa kita pesan atau bawa ke rumah.