Momen Spesial: 75 Tahun Hidup yang Dirayakan dengan Sukacita dan Ucapan Syukur
Setiap detik, menit, dan jam yang Tuhan anugerahkan kepada kita adalah karunia yang tak ternilai. Setiap orang, tanpa pandang bulu, diberikan waktu 24 jam setiap hari untuk mengelola hidupnya.
Pertanyaannya, apakah kita menggunakan waktu itu dengan bijaksana, memberikan dampak positif bagi keluarga dan lingkungan, ataukah malah menghasilkan jejak yang kelam? Keputusannya ada pada setiap individu.
Pada Sabtu, 30 Desember, kita bersama-sama merayakan momen istimewa, ulang tahun ke-75 seorang ibu lansia yang penuh semangat, ma Ety. Sebuah acara syukuran dihadiri oleh keluarga, sahabat-sahabat terdekat, dan semua yang mencintai beliau. Sejak pagi, udara dipenuhi antusiasme dan sukacita.
Acara dimulai dengan ibadah singkat yang dipimpin oleh Ibu Pendeta Juli. Firman Tuhan dari Kitab Mazmur 92:13
“Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon. Mareka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tuapun mereka masih berbuah menjadi gemukdan segar”.
Sebuah refleksi berharga bagi semua yang hadir bahwa betapa berharganya jika kita hidup di dalam Tuhan. Sampai tuapun masih berbuah. Berbuah dalam arti masih berdampak baik bagi keluarga dan anak cucu.
Setelah ibadah, sambutan dari Ibu Ety mengisahkan perjalanan hidupnya selama 75 tahun, penuh dengan kebaikan Tuhan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Tidak hanya itu, momen tiup lilin menjadi simbol doa dan harapan untuk keluarga dan cucu-cucunya. Ma Eti mendoakan anak dan cucu-cucunya.