Banten --- Publik dihebohkan dengan beredarnya sebuah foto memo bertandatangan Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Dr. H. Budi Prajogo, S.E., M.Ak., dari Fraksi PKS, yang diduga kuat memuat permintaan khusus dalam proses penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025.
Dalam gambar yang ramai diperbincangkan, terlihat jelas dokumen resmi dengan kop surat, stempel basah, dan kartu nama sang legislator terlampir di sudut kertas. Memo tersebut secara gamblang berisi permohonan agar panitia Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) membantu calon siswa yang disebutkan.
Baca Juga : Prabowo Kuasai 300 Ribu Hektare Tambang Ilegal: Rp700 Triliun Uang Negara Diselamatkan
Meski pihak terkait belum memberikan klarifikasi resmi, kemunculan dokumen ini memicu spekulasi bahwa praktik "titip-menitip" masih terjadi di balik proses seleksi yang seharusnya menjunjung tinggi asas objektivitas, transparansi, dan keadilan.
Sejumlah warganet pun bereaksi keras. Mereka menilai tindakan semacam ini melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap integritas lembaga pendidikan maupun DPRD sebagai representasi rakyat.
Baca Juga : Mengais Emas, Menghancurkan Alam: Fakta Mengerikan Tambang PT SBJ yang Terekam Kamera
Pengamat kebijakan publik juga mengingatkan bahwa intervensi pejabat, meskipun bersifat rekomendasi, kerap menimbulkan tekanan psikologis kepada panitia seleksi dan berpotensi mencederai semangat reformasi birokrasi.
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Dr. H. Budi Prajogo maupun pihak DPRD Banten. Masyarakat menanti klarifikasi yang lugas dan transparan agar isu ini tak semakin liar berkembang.
Apakah praktik titipan seperti ini hanyalah "tradisi lama" yang masih dipertahankan, atau justru alarm bagi perbaikan sistem penerimaan siswa baru ke depan? Publik berhak mendapatkan jawaban.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI