Mohon tunggu...
Healthy

Bersama Farmasis dalam Indonesia Sehat 2025

30 Desember 2017   19:38 Diperbarui: 30 Desember 2017   19:42 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Farmasi hingga kini masih belum sangat dikenal luas oleh masyarakat. Padahal sebenarnya, farmasi juga memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan masyarakat. Hal ini karena yang paling kompeten tentang obat-obatan adalah orang-orang farmasi. Keterkaitan farmasis dalam fungsi kesehatan masyarakat terutama dalam menyusun kebijakan (menyangkut) kesehatan, baik organisasi, lokal, regional, nasional, maupun internasional.

Apasih itu Farmasi ? Mungkin saat kita mendengar kata Farmasi yang pertama terlintas di pikiran kita yaitu obat, ya memang benar farmasi tidak lepas dari kata obat karena Farmasi yaitu dalam bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti: obat. Farmasi mencakup pengetahuan mengenai identifikasi, kombinasi, analisa dan juga standarisasi obat serta pengobatan dan pencegahan suatu penyakit. Farmasi merupakan kombinasi antara ilmu kesehatan dan ilmu kimia, dapat dikatakan bahwa farmasi mencakup dalam bidang keilmuannya. Sedangkan yang ahli di bidang farmasi; ahli di ilmu obat-obatan dan yang berwenang membuat obat untuk dijual adalah seorang farmasis atau apoteker.

Apa itu Farmasis atau Apoteker ? Apoteker adalah tenaga profesi yang memiliki dasar pendidikan serta  keterampilan di bidang farmasi dan diberi wewenang serta tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Pekerjaan kefarmasian seorang apoteker di apotek adalah bentuk hakiki dari profesi Apoteker, oleh karena itu Apoteker Pengelola Apotek (APA) berkewajiban mencurahkan waktu, pemikiran dan tenaganya untuk menguasai, memanfaatkan dan mengembangkan apotek yang didasarkan pada kepentingan masyarakat. 

Apoteker merupakan sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker (berdasarkan Peraturan  Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian). Pendidikan  apoteker dimulai dari pendidikan sarjana (S1), yang umumnya ditempuh selama empat tahun, ditambah satu tahun untuk pendidikan profesi apoteker. Apoteker memiliki tanggung jawab melalui pelatihan kepemimpinan  sebelumnya  dalam perencanaan dan pengelolaan program pelatihan dalam  kaitannya dengan tujuan pendidikan dan kesehatan yang  dilayaninya.

Pelatihan yang diberikan oleh apoteker mungkin termasuk upaya dalam  mengoptimalkan terapi obat, dengan mempromosikan penggunaan rasional dan  penyimpanan obat serta metode untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba. Selain itu, diarahkan untuk resep medis dan lainnya atau pemasok obat, termasuk petugas kesehatan komunitas yang menangani obat-obatan.

Terapi pengobatan untuk seorang pasien bukan hanya sesederhana pergi berobat ke dokter ambil obat di apotek lalu pulang, bukan sekedar itu. Mereka tidak tahu bahwa obat yang mereka minum merupakan racun bagi tubuh mereka , Tanpa adanya bimbingan khusus tanpa adanya konseling khusus bagaimana penggunaan obat yang baik obat itu hanya akan berakhir menjadi penyakit baru bagi tubuh pasien. Semua itu merupakan tugas seorang farmasis untuk menginformasikan kepada masyarakat, karena masyarakat tidak banyak tahu mengenai bahaya atau cara penggunaan obat yang baik sepenuhnya.

Sebelum menggunakan obat kita harus tau apa itu obat, obat adalah suatu bahan atau campuran bahan  yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia. 

Saat kita menggunakan obat tentunya tujuan kita adalah untuk sembuh dan sehat seperti sedia kala, sehat... Apasih itu sehat ? Secara umum, definisi sehat adalah suatu kondisi seseorang yang terbebas dari segala macam penyakit dan komplikasi, baik dari segi fisik, psikis, maupun mental atau spiritual. tapi sehat juga lebih baik apabila di jalani dengan semangat kebahagiaan, tapi masih banyak diantara kita yang berpikir bahwa kita akan sehat jika banyak makan padahal salah satu yang menyebabkan suatu penyakit adalah makanan.

Untuk mencegah penyakit tubuh perlu diperlakukan secara istimewa akan tetapi obat juga perlu diperlakukan secara istimewa dengan menggunakan cara DAGUSIBU
DApatkan = Dapatkan obat di tempat yang benar, agar terjamin manfaatnya, keamanannya dan kualitasnya.
GUnakan = Gunakanlah obat sesuai dengan indikasinya (diagnosa penyakit), sesuai dosisnya, sesuai aturan pakainya, dan sesuai cara pemberiannya.
SImpan = Simpan obat sesuai yang tertulis di kemasan, kecuali bila harus disimpan secara khusus.
BUang = Membuang obat juga ada tata caranya. Obat dibuang, dikarenakan sudah rusak atau kadaluwarsa, sehingga tidak dapat lagi digunakan.

Tapi masih banyak masyarakat yang tidak mengelola obat dengan baik karena belum mengetahui. Nah, disinilah peran seorang apoteker untuk memberikan informasi terhadap masyarakat, gunanya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, meningkatkan perilaku masyarakat, meningkatkan status kesehatan masyarakat. Gerakan yang baru-baru ini sedang marak digalakkan oleh ikatan Apoteker  Indonesia (IAI). Gerakan untuk menyadarkan masyarakat bagaimana cara memperlakukan obat dengan benar, salah satunya adalah Gerakan Keluarga Sadar Obat.

Badan asuransi kesehatan adalah tempat-tempat untuk farmasis melaksanakan pengabdian profesi kefarmasian. Pelayanan obat kepada  penderita melalui berbagai tahapan pekerjaan meliputi diagnosis  penyakit, pemilihan, penyiapan dan penyerahan obat kepada penderita yang  menunjukkan suatu interaksi antara dokter, farmasis, penderita sendiri  dan khusus di rumah sakit melibatkan perawat. Dalam pelayanan kesehatan  yang baik, informasi obat menjadi sangat penting terutama informasi dari  farmasis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun