5. Menerima anak dengan baik
Pertemuan yang penting pada anak adalah  ketika moment pertama kali bertemu. Disini, pertemuan pertama  anak akan memberikan kesan pertama terhadap orang yang ditemuinya. Di saat kesan pertama yang muncul adalah kesan yang baik maka anak dapat mengikuti pembicaraan, berdialog dan bertanya jwab  dengan orang dewasa yang berbicara. Anak pun tidak segan untuk membuka hatinya, mengungkapkan  apa yang ada dalam pikirannya, memaparkan permasalahannya dan menceritakan apa yang menjadi keinginannya. Hal ini bisa terjadi, apabila orangtua dapat memberikan penerimaan yang baik terhadap anak dengan penuh kasih sayanh.
6. Mencari informasi keadaan anak
Mencari informasi keadaan anak adalah saat seorang anak berjalan sendirian dan dia akan tersesat. Apabila orangtua memiliki perhatian yang cukup pada anaknya, makai a tanggap dan bergegas mencari anaknya yang disadari telah kabur. Sebaiknya, orangtua mencari informasi keberadaan anak dengan cepat. Sehingga, dapat menelurusi jejak anak dan menemukannya. Pencarian informasi dengan cepat dan tanggap berperan penting, apabila orangtua terlambat mencari anak, maka akan menambah penderitaan terhadap anak.
7. Menjaga anak perempuan dan anak yatim
Dibandingkan dengan anak-anak lainnya, anak perempuan dan anak yatim lebih membutuhkan pembentukan emosi dan perasaan kasih sayang, penjagaan dan pembimbingan. Hal ini  dikarenakan, mereka memiliki kelemahan dan hilangnya salah satu sandaran kekuatan mereka.
8.Seimbang dalam mencintai anak
Asy-Syaikh Muhammad al-Khidr Husain rahimahumullah dalam Suwaid (2010) menjelaskan pentingnya keseimbangan dalam mencintai anak. Beliau mengatakan" sebagian orang mengetahui  bahwa anak-anak yang meminum air susu ibu berpengaruh sangat besar dalam memperbaiki jiwanya.Â
Tetapi kelembutan dan kasih sayang berlebihan pada anak , justru dapat menghancurkan sebagian besar komotmen para bapak, sehingga mereka dari memperbaiki tabiat buruk anak-anak dan melawannya dengan hukuman kelalaian tersebut akanmenyebabkan anak-anak melakukan perpindahan kelahan syahwat yang keji. Oleh karena itu, sebagai oarantua sepantasnyalah dalam mencintai anak, tidak terlau berlebih dan kurang pula.
Sumber :
Santrock, John. W. 2011. Masa Perkembangan Anak: Buku 1 edisi 11. Jakarta: Salemba Humanika
Suwaid, M. Nur A. Hafizh. 2010. Propehetic Parenting : Cara Nabi Mendidik Anak. Yogyakarta: Pro-U Media.