Mohon tunggu...
Nurul lailatul
Nurul lailatul Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya orangnya pendiam tidak banyak omong

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Kesadaran Masyarakat terhadap Peningkatan Pengelolaan Sampah

27 Desember 2023   06:57 Diperbarui: 27 Desember 2023   07:03 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Pengelolaan sampah menjadi tantangan serius dalam konteks pembangunan berkelanjutan di era modern. Peningkatan jumlah penduduk, urbanisasi yang cepat, dan pola konsumsi yang tidak berkelanjutan telah menyebabkan meningkatnya volume sampah yang dihasilkan. Dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia semakin nyata, mendorong perlunya perubahan dalam pengelolaan sampah (Ngambut, et,al., 202). Salah satu kunci untuk mengatasi permasalahan adalah melalui peran kesadaran masyarakat. Pemahaman masyarakat mengenai dampak negatif dari praktik pengelolaan sampah yang buruk dapat menjadi pemicu perubahan perilaku dan adopsi praktik berkelanjutan (Sulistina, 2023). Dunia telah menyaksikan perubahan dramatis dalam kondisi lingkungan dalam beberapa dekade terakhir, yang telah menimbulkan tantangan baru bagi kelangsungan hidup di Bumi. Isu-isu lingkungan telah menjadi perhatian utama dalam berbagai forum di seluruh dunia, meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam dan kerja sama kolektif untuk mengatasi dampak negatif dari perubahan tersebut. Salah satu dampak paling terlihat dari pola konsumsi kontemporer dan pertumbuhan populasi yang cepat adalah meningkatnya jumlah sampah.

Fenomena telah menyebar ke berbagai tempat di seluruh dunia, mengancam ekosistem dan keseimbangan alam. Jumlah sampah plastik, elektronik, dan limbah lainnya yang terus meningkat adalah masalah yang memerlukan solusi baru dan tindakan nyata. Di tengah ketidakseimbangan ekologis yang terus meningkat, memahami dan mengatasi masalah lingkungan menjadi semakin penting (Supriatna, 2021). Ditekankan bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya tugas pemerintah atau organisasi internasional; masyarakat, industri, dan setiap orang harus berpartisipasi secara aktif. Kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana manusia merusak Bumi dengan mempelajari masalah lingkungan dan masalah yang dihasilkannya. Pendahuluan mendorong kita untuk berpikir, bertindak, dan bersatu untuk mewujudkan lingkungan yang lestari di mana alam dan manusia dapat hidup berdampingan dengan baik (Maulida, et,al., 2022).

Pengelolaan sampah, yang dengan cepat berkembang menjadi masalah yang kompleks di seluruh dunia, adalah salah satu elemen yang memerlukan perhatian serius. Kesadaran masyarakat sangat penting untuk menangani masalah. Plastik sekali pakai hingga limbah elektronik, efek pola hidup terus meningkat, memengaruhi kesehatan manusia dan ekosistem alam (Husain, 2019). Untuk mengatasi perbedaan antara kebutuhan pelestarian lingkungan dan perilaku konsumtif, kesadaran masyarakat sangat penting. Perubahan perilaku masyarakat yang didasarkan pada pemahaman mendalam tentang konsekuensi dari pengelolaan sampah yang tidak bertanggung jawab adalah keharusan. Pemahaman tentang siklus hidup barang adalah bagian dari kesadaran. Tidak menggunakan plastik sekali pakai dan terlibat aktif dalam sistem daur ulang. Pengelolaan sampah global akan sulit dicapai tanpa peran aktif dan kesadaran setiap orang. Akibatnya membuat kita berpikir tentang seberapa penting kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Kesadaran akan sangat bermanfaat bagi generasi muda dan akan menjadi warisan yang berharga bagi generasi yang akan datang (Mayona, 2021).

Tujuan dari artikel ini adalah membuat kebiasaan dan budaya yang mendukung keberlanjutan dalam pelestarian lingkungan. Hal yang memerlukan masyarakat untuk memahami efek buruk dari pengelolaan sampah yang tidak bertanggung jawab. Melalui perubahan gaya hidup, konsumsi yang bijak, dan penolakan produk sekali pakai, mendorong orang untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Meningkatkan kesadaran publik tentang efek lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan sampah yang tidak tepat, yang termasuk kerusakan ekosistem, kontaminasi air tanah, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati.

PEMBAHASAN

Pemahaman mengenai peran kesadaran masyarakat terhadap peningkatan pengelolaan sampah

Pemahaman mengenai peran kesadaran masyarakat terhadap peningkatan pengelolaan sampah memegang peranan kunci dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks (Aqilla & Purwaningsih, 2023). Kesadaran dapat menciptakan suatu budaya kolaboratif di masyarakat di mana setiap individu, komunitas, dan sektor usaha dianggap memiliki peran aktif dalam mengelola sampah dengan bertanggung jawab. Konteks masyarakat memahami bahwa mengelola sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau sektor tertentu, melainkan merupakan upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Kesadaran akan tanggung jawab bersama ini mendorong kerjasama, partisipasi aktif, dan dukungan kolektif dalam mengadopsi perilaku dan praktik pengelolaan sampah yang lebih baik untuk kesejahteraan bersama (Nainggolan, et,al., 2023).

 

Pengetahuan tentang dampak lingkungan

Sangat penting untuk memahami pentingnya pengelolaan sampah meningkatkan kesadaran masyarakat. Kesadaran mencakup pemahaman yang mendalam tentang efek buruk dari kebiasaan konsumtif dan pembuangan sampah yang tidak bertanggung jawab. Jika masyarakat memiliki pemahaman yang kuat tentang efek pengelolaan sampah yang buruk pada lingkungannya, mereka lebih rentan terhadap perubahan. Mereka sadar bahwa dampak keberlanjutan planet kita akan lebih besar dengan setiap tindakan individu. Kesadaran bukan hanya informasi kognitif tetapi juga emosional, yang berarti bahwa orang memiliki tanggung jawab pribadi untuk membantu menyelesaikan masalah. Orang-orang dapat memahami betapa pentingnya mengubah perilaku mereka (Putranto, 2023).

Mereka dapat mengganti pola konsumsi yang tidak berkelanjutan dengan pilihan yang lebih ramah lingkungan. Mereka menyadari bahwa setiap produk yang mereka beli dan setiap sampah yang mereka buat memiliki efek jangka panjang pada keanekaragaman hayati, kesehatan manusia, dan lingkungan. Selain orang-orang yang memahami bahwa daur ulang dapat menurunkan tekanan pada sumber daya alam dan mengurangi limbah di tempat pembuangan akhir lebih cenderung terlibat aktif dalam kegiatan daur ulang, baik melalui pemilahan sampah di rumah mereka atau melalui program daur ulang komunitas. Memahami fungsi kesadaran masyarakat memberikan dasar yang kuat untuk mengubah perilaku dan mencapai tingkat pengelolaan sampah yang lebih baik (Heri, 2023).

Aktivitas manusia dapat mempengaruhi ekosistem dan planet kita secara keseluruhan adalah bagian dari pengetahuan tentang dampak lingkungan. Mencakup dampak positif dan negatif dari tindakan manusia terhadap lingkungan alam. Di dunia modern, pengetahuan tentang dampak lingkungan menjadi semakin penting seiring dengan pertumbuhan populasi manusia dan perkembangan teknologi. Berbagai aspek dampak lingkungan termasuk, tetapi tidak terbatas pada, perubahan iklim, kerusakan habitat, penurunan kualitas udara dan air, dan kehilangan keanekaragaman hayati. Pemahaman mendalam tentang dampak lingkungan juga mencakup pemahaman tentang polusi udara, tanah, dan air yang disebabkan oleh aktivitas industri, transportasi, pertanian, dan limbah rumah tangga (Simarmata, 2023).

Dampak lain yang perlu dipahami termasuk kehilangan keanekaragaman hayati, kepunahan spesies, dan ketidakseimbangan ekosistem. Pemahaman mencakup gagasan bahwa setiap makhluk hidup dan komponen lingkungannya saling terkait satu sama lain, dan bahwa perubahan yang terjadi pada satu bagian dapat berdampak besar pada ekosistem secara keseluruhan. Pengetahuan tentang dampak lingkungan mencakup solusi dan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh manusia. Pemahaman yang lebih baik tentang dampak lingkungan memungkinkan seseorang dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam konservasi, pelestarian, dan pembangunan berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan alam dan meningkatkan kualitas hidup di bumi (Marfai, 2019).

Sikap terhadap produk sekali pakai

Meningkatkan pengelolaan sampah, masyarakat harus lebih menyadari pentingnya terlibat aktif dalam praktik daur ulang. Jika orang tahu tentang efek buruk pembuangan sampah langsung ke tempat pembuangan akhir, mereka cenderung lebih proaktif dalam manajemen limbah. Situasi penting untuk memahami tugas kesadaran masyarakat untuk menyadari bahwa daur ulang adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab industri atau pemerintah (Mahardika, 2020). Masyarakat sadar bahwa setiap orang memiliki peran besar dalam mengurangi jumlah sampah yang masuk ke lingkungan. Mereka dapat mendukung pemisahan sampah rumah tangga, menemukan barang yang dapat didaur ulang, dan mengikuti pedoman daur ulang lokal yang berlaku. Pemahaman tentang keuntungan ekonomi dan lingkungan dari daur ulang juga diperlukan.

Masyarakat menyadari bahwa daur ulang mengurangi tekanan pada sumber daya alam yang terbatas dan mengurangi dampak negatif lingkungan. Mereka juga mengenali potensi ekonomi daur ulang, yang dapat menciptakan peluang pekerjaan, mengurangi biaya pembuangan sampah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Pemahaman mendorong orang untuk terlibat dalam kampanye daur ulang, seperti program pembersihan lingkungan, pelatihan pemilahan sampah, dan partisipasi dalam aktivitas komunitas untuk meningkatkan kesadaran akan keuntungan daur ulang. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah dapat dilihat dalam upaya untuk mengubah kebiasaan sehari-hari ke arah daur ulang yang lebih berkelanjutan (Luthfi, 2023).

Sikap terhadap produk sekali pakai mencerminkan perasaan dan cara seseorang atau masyarakat melihat barang-barang yang dirancang untuk digunakan hanya sekali dan kemudian dibuang. Mereka melihat konsumsi berlebihan, dampak pada lingkungan, dan keberlanjutan. Sebagian orang mungkin memiliki perspektif yang berbeda, tergantung pada prinsip mereka, kesadaran lingkungan, dan pemahaman mereka tentang masalah dunia. Karena kenyamanan dan kemudahan penggunaannya, beberapa orang mungkin memiliki sikap positif terhadap produk sekali pakai. Produk plastik seperti gelas, piring, atau peralatan makan sekali pakai sering digunakan di tempat-tempat di mana kepraktisan dan kebersihan sangat penting, seperti pesta atau acara besar. Produk memberikan solusi yang cepat dan efektif. Sebaliknya, sebagian besar orang modern mulai menyadari bahaya produk sekali pakai terhadap lingkungan.

Pemahaman tentang masalah sampah plastik, polusi laut, dan peningkatan limbah di tempat pembuangan sampah seringkali menyebabkan pandangan negatif terhadap produk sekali pakai. Kepedulian terhadap perubahan iklim dan keberlanjutan juga dapat memengaruhi sikap terhadap produk sekali pakai. Orang yang peduli dengan lingkungan mungkin lebih cenderung membeli barang dengan dampak lingkungan yang lebih rendah atau mendukung inisiatif anti-plastik. Mereka dapat menghindari barang sekali pakai dan memilih metode yang lebih ramah lingkungan, seperti membawa wadah sendiri atau menggunakan alat makanan yang dapat digunakan kembali. Penting untuk diingat bahwa sikap seseorang terhadap produk sekali pakai unik dan dapat berubah seiring waktu. (Cahyaningtyas, 2022).

Partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah

Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan merawat lingkungan ditunjukkan dengan partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah. Dalam situasi, masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan sampah yang mencakup pengurangan, pemilahan, daur ulang, dan pengolahan sampah. Mereka melakukan ini karena mereka percaya satu sama lain dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Program pengelolaan sampah biasanya melibatkan masyarakat dalam kegiatan seperti pemilahan sampah di rumah, penggunaan kembali barang, dan partisipasi aktif dalam program daur ulang yang diorganisir oleh pemerintah atau organisasi non-pemerintah (Faradina, et,al., 2020).

Mengurangi jumlah sampah di lingkungan umum, mereka mungkin juga terlibat dalam kegiatan membersihkan lingkungan, seperti membersihkan pantai atau sungai. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dapat mencakup menyadarkan masyarakat akan dampak negatif sampah terhadap lingkungan, memberikan edukasi tentang cara memilah sampah dengan benar, dan mempromosikan daur ulang. Tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang masalah sampah, tetapi juga membantu masyarakat bertindak lebih baik.

Organisasi lokal seperti bank sampah, tempat pengumpulan barang bekas, atau usaha kreatif yang menggunakan sampah adalah contoh masyarakat yang aktif berpartisipasi. Siklus tertutup sampah dianggap sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan kembali. Partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah meningkatkan rasa kepemilikan dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan setempat (Iriani & Nugraheni).

Orang-orang yang terlibat secara aktif cenderung lebih peduli dengan lingkungan mereka dan lebih memahami akibat dari perilaku yang tidak berkelanjutan. Karena pentingnya partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah, pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat sipil dapat berbicara dan bekerja sama untuk mengembangkan strategi pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan yang memiliki dampak positif yang lebih besar pada lingkungan dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Manfaat kesadaran masyarakat terhadap peningkatan pengelolaan sampah

Menjaga Lingkungan yang Bersih dan Sehat

Menjaga lingkungan yang bersih dan sehat adalah kolaboratif yang mencerminkan tanggung jawab bersama untuk merawat keberlanjutan alam dan kesejahteraan manusia. Melibatkan kesadaran masyarakat, sikap, dan tindakan positif untuk menciptakan lingkungan yang tidak hanya indah tetapi juga mendukung kehidupan yang sehat. Mengutamakan kebersihan lingkungan berarti memahami manfaatnya bagi kesehatan masyarakat. Ketika lingkungan bersih, risiko penyakit menular dapat dikurangi karena sampah dan polusi udara atau air berkurang. Menciptakan lingkungan yang memfasilitasi kehidupan yang sehat dan nyaman bagi setiap orang (Moridu, et,al., 2023).

Menjaga lingkungan bersih tidak hanya memiliki manfaat kesehatan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan nyaman untuk ditinggali. Pemandangan yang indah, udara segar, dan air bersih meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mental orang. Dapat menciptakan ruang yang mengundang untuk beraktivitas dan berinteraksi dengan alam, yang menghasilkan hubungan yang lebih baik antara orang dan lingkungan sekitarnya. Menghargai keanekaragaman hayati dan ekosistem lokal adalah bagian dari menjaga kebersihan lingkungan.

Mengurangi sampah dan polusi, masyarakat membantu melindungi flora dan fauna, yang merupakan komponen penting lingkungan, dan mendukung keberlanjutan ekosistem dan mempertahankan keseimbangan alam. Memahami pentingnya pengelolaan sampah yang bijaksana, pemilahan sampah, dan keterlibatan aktif dalam program daur ulang adalah bagian dari upaya menjaga lingkungan yang bersih. Masyarakat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan meminimalkan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir.

Melibatkan masyarakat secara aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan juga meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab bersama untuk masa depan Bumi. Sikap positif terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan diwariskan dari generasi ke generasi, menciptakan budaya peduli lingkungan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara keseluruhan, menjaga lingkungan yang bersih dan sehat adalah nilai dan komitmen untuk menciptakan dunia yang lebih baik, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan bagi semua makhluk hidup. Ini lebih dari hanya melakukan sesuatu (Hayati, 2020).

Mengurangi resiko bencana dan kerusakan lingkungan

Melindungi kehidupan manusia dan ekosistem alam, mengurangi risiko bencana dan kerusakan lingkungan adalah prinsip dan tindakan yang melibatkan pemahaman mendalam tentang bahaya alam dan perilaku manusia yang dapat menyebabkan kerusakan serta proaktif untuk mencegah atau meminimalkan dampak negatifnya. Metode memberikan dasar bagi pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan lingkungan. Mengurangi risiko bencana berarti mengidentifikasi dan memahami ancaman seperti gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, dan perubahan iklim (Tamitiadini, et,al., 2019) .

Perencanaan tata ruang yang bijaksana, pembuatan infrastruktur yang tahan bencana, dan pengembangan sistem peringatan dini dalam beberapa lanjutan. Masyarakat dapat dengan cepat diberitahu tentang kemungkinan bahaya dan mengambil tindakan pencegahan atau evakuasi. Pengurangan risiko kerusakan lingkungan melibatkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, yang mencakup pengaturan penggunaan lahan yang tepat, penghijauan, pelestarian habitat alami, dan pembatasan kegiatan yang dapat merusak lingkungan.

Prinsip pengurangan risiko juga mencakup pengurangan polusi, pengelolaan limbah yang baik, dan pemeliharaan keanekaragaman hayati untuk mendukung keseimbangan ekosistem. Pendidikan dan kesadaran masyarakat sangat penting untuk mengurangi potensi bencana dan kerusakan lingkungan. Masyarakat yang telah mengalami reduksi cenderung lebih mampu menanggapi ancaman dengan tepat dan bertindak dengan cara yang mengarah pada kelangsungan hidup. Pendidikan dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kebijakan lingkungan dan konservasi. Mengurangi risiko bencana dan kerusakan lingkungan, kerja sama lintas sektoral dan internasional sangat penting (Faizah, 2020).

Dengan memastikan respons yang cepat dan efisien terhadap bencana atau kerusakan lingkungan, negara, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta harus bekerja sama untuk mengembangkan kebijakan yang efektif, sumber daya yang memadai, dan strategi kolaboratif. Mengurangi risiko bencana dan kerusakan lingkungan, diperlukan komitmen jangka panjang. Tidak hanya mencakup penanganan darurat, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk mencegah atau mengurangi efek negatif yang mungkin terjadi di masa depan.

Upaya mengurangi sampah pada lingkungan sekitar dan lainnya 

Upaya pemilihan sampah  

Pemilahan sampah adalah bagian dari rencana yang jelas untuk mengelola limbah secara efisien dan berkelanjutan, menyingkirkan sampah dari sumbernya seperti di rumah, tempat kerja, atau tempat umum. Lebih besar untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan mempromosikan daur ulang terdiri dari pemilahan sampah. Proses pemilihan sampah dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memisahkan sampah menurut jenisnya. Kebanyakan kasus, berarti memisahkan sampah organik dan non-organik, serta memisahkan bahan yang dapat didaur ulang (Togatorop & Husna, 2022).

Sangat penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa tindakan kecil sangat penting untuk mendukung siklus daur ulang dan mengurangi beban sampah di tempat pembuangan akhir. Dengan mengurangi sampah dalam skala rumah tangga, wadah atau tempat sampah terpisah digunakan untuk berbagai jenis sampah. Sampah non-organik, seperti kertas, plastik, dan logam, disimpan dalam wadah yang dapat didaur ulang. Sampah organik, seperti sisa makanan, dapat dibawa ke komposter atau tempat pengomposan. Memastikan pemisahan yang tepat setiap anggota keluarga harus terlibat dalam pemilihan sampah.

Adanya fasilitas pemilahan sampah yang memadai di tempat kerja atau tempat umum sangat penting. Tempat sampah dengan label organik, non-organik, dan daur ulang terpisah membantu orang memilih sampah. Kampanye penyuluhan dan edukasi juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan dalam pemilihan sampah. Baik pemerintah maupun organisasi non-pemerintah memainkan peran penting dalam pembentukan kebijakan dan infrastruktur yang mendukung kampanye sampah (Andina, 2019).

Mencakup peningkatan masyarakat tentang pengelolaan sampah, membangun sistem pengelolaan sampah yang efisien, dan mendorong praktik berkelanjutan. Program-program juga membutuhkan dukungan sumber daya. Salah satu langkah awal menuju pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan adalah memilih sampah. Dengan partisipasi masyarakat yang luas, praktik ini dapat menjadi norma yang diterapkan secara luas, berdampak positif pada lingkungan, dan membentuk perilaku berkelanjutan dalam jangka panjang.

Upaya penggunaan kembali barang

Baik pemerintah maupun organisasi non-pemerintah memainkan peran penting dalam pembentukan kebijakan dan infrastruktur yang mendukung kampanye sampah. Mencakup meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah, membangun sistem pengelolaan sampah yang efisien, dan mendorong praktik berkelanjutan. Program-program juga membutuhkan dukungan sumber daya. Salah satu langkah awal menuju pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan adalah memilih sampah. Dengan partisipasi masyarakat yang luas, praktik dapat menjadi norma yang diterapkan secara luas, berdampak positif pada lingkungan, dan membentuk perilaku berkelanjutan dalam jangka panjang.

Penggunaan kembali pakaian dapat berupa bertukar pakaian dengan teman atau keluarga, mengunjungi toko barang bekas, atau menyumbangkan pakaian yang tidak lagi digunakan. Membantu mengurangi limbah pakaian dan mendukung pendekatan mode berkelanjutan. Metode penggunaan kembali juga dapat diterapkan pada barang-barang yang biasa kita gunakan, seperti botol minuman, wadah makan, dan tas belanja. Menggunakan kembali barang-barang ini tidak hanya mengurangi jumlah plastik yang dibuang sekali pakai, tetapi juga mengurangi dampak negatif yang ditimbulkannya pada lingkungan (Setyaningsih, et,al., 2023).

Penggunaan kembali barang juga memiliki manfaat ekonomi membeli barang bekas atau digunakan kembali dapat lebih hemat uang daripada membeli barang baru. Karena barang yang masih berfungsi dan dapat digunakan kembali memiliki nilai lebih, yang mengurangi tekanan pada sumber daya alam. Penggunaan kembali barang dapat menjadi budaya perusahaan dan masyarakat selain tindakan individu. Mendorong praktik penggunaan kembali dan membangun masyarakat yang lebih berkelanjutan, organisasi seperti toko barang bekas, inisiatif pertukaran barang, dan program penggalangan dana melalui penjualan barang bekas adalah beberapa contohnya.

Penggunaan kembali barang tidak hanya merupakan langkah penting dalam mengurangi limbah, tetapi juga memberikan kesempatan untuk membangun masyarakat yang lebih sadar lingkungan, kreatif, dan berkelanjutan. Masyarakat dapat membangun budaya yang lebih berkelanjutan yang berdampak baik pada lingkungan dan kesejahteraan umum dengan mengubah cara mereka melihat barang bekas (Yasin & Abu, 2023).

Upaya mengurangi penggunaan plastik

Mengurangi penggunaan plastik adalah bukti perubahan perilaku dan kebijakan untuk menangani masalah polusi plastik yang semakin parah. Mencakup menurunkan jumlah plastik sekali pakai dan menggantinya dengan bahan yang lebih berkelanjutan. Mengatasi dampak negatif plastik terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan keberlanjutan bumi, tindakan diambil. Perjuangan untuk mengurangi penggunaan plastik terutama didorong oleh kesadaran tentang dampak negatif plastik terhadap lingkungan dan kehidupan laut (Alif & Rizal, 2020).

Semakin banyak orang yang tahu tentang masalah telah mendorong bisnis, pemerintah, dan masyarakat untuk mencari cara yang lebih baik untuk mengelola limbah plastik. Salah satu cara paling umum untuk mengurangi penggunaan plastik adalah dengan mengurangi jumlah kantong plastik, botol air, dan produk plastik sekali pakai lainnya. Alternatif yang lebih berkelanjutan, seperti kantong kain, botol air tahan ulang, dan wadah makanan yang dapat digunakan kembali, semakin populer. Konsumen harus mengubah kebiasaan mereka untuk mengikuti perubahan dan permintaan akan produk berkelanjutan harus meningkat.

Ada juga kebijakan yang membatasi atau melarang beberapa jenis plastik sekali pakai dalam pemerintah dan bisnis untuk mengurangi penggunaan plastik. Alat untuk mengubah perilaku dan mengurangi konsumsi plastik termasuk pajak plastik, pembatasan produksi, dan kampanye kesadaran publik. Mencapai tujuan pendidikan dan kampanye kesadaran masyarakat juga sangat penting. Informasi tentang cara mengurangi penggunaan plastik, risiko polusi plastik, dan pilihan pengganti plastik membantu masyarakat menjadi lebih berkelanjutan.

 Mengurangi penggunaan plastik juga memerlukan perubahan dalam desain produk dan teknologi yang mendukung daur ulang. Diperlukan peningkatan infrastruktur daur ulang dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya daur ulang untuk mengatasi masalah limbah plastik. Secara keseluruhan, pengurangan plastik mengubah kebiasaan dan konsumsi menjadi lebih ramah lingkungan. Langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, dengan mengurangi beban limbah plastik dan menjaga keseimbangan ekosistem di seluruh dunia (Muadifah, 2019).

KESIMPULAN

Kesimpulan dari artikel ini mengenai mengelola sampah dan mengurangi penggunaan plastik adalah bahwa kesadaran masyarakat sangat penting untuk menghasilkan perubahan yang baik. Sebuah lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan dapat dicapai melalui partisipasi masyarakat yang aktif dan kesadaran terhadap efek buruk dari metode pengelolaan sampah yang tidak bertanggung jawab. Meskipun urbanisasi, peningkatan populasi, dan pola konsumsi yang tidak berkelanjutan adalah masalah besar, kita dapat membuat dunia yang lebih lestari dengan memahami dampak lingkungan dan mengubah perilaku. Mengatasi masalah berarti memahami dampak lingkungan, memahami siklus hidup barang, dan menyadari masalah sampah plastik.

Masyarakat harus menyadari bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab setiap orang, industri, dan sektor usaha, serta pemerintah dan organisasi internasional. Perubahan perilaku yang didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang dampak pengelolaan sampah yang tidak bertanggung jawab sangat penting. Kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah juga memengaruhi sikap mereka terhadap produk sekali pakai. Orang-orang yang sadar lingkungan lebih cenderung menghindari produk plastik sekali pakai dan mendukung praktik daur ulang. Partisipasi dalam program pengelolaan sampah, pemilahan sampah, dan penggunaan kembali barang juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial terhadap lingkungan.

Kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang lebih baik dapat membuat lingkungan lebih bersih dan sehat, mengurangi risiko bencana dan kerusakan lingkungan, dan mendorong lebih banyak orang untuk memilih sampah, menggunakan kembali barang, dan mengurangi plastik. Dengan kesadaran dan partisipasi masyarakat, kita dapat membentuk budaya yang mendukung keberlanjutan dan melestarikan kehidupan di bumi. Tindakan bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi berikutnya. Oleh karena itu, kerja sama dan komitmen dari semua pihak diperlukan untuk mengurangi penggunaan plastik dan meningkatkan pengelolaan sampah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun