Penggunaan kembali barang juga memiliki manfaat ekonomi membeli barang bekas atau digunakan kembali dapat lebih hemat uang daripada membeli barang baru. Karena barang yang masih berfungsi dan dapat digunakan kembali memiliki nilai lebih, yang mengurangi tekanan pada sumber daya alam. Penggunaan kembali barang dapat menjadi budaya perusahaan dan masyarakat selain tindakan individu. Mendorong praktik penggunaan kembali dan membangun masyarakat yang lebih berkelanjutan, organisasi seperti toko barang bekas, inisiatif pertukaran barang, dan program penggalangan dana melalui penjualan barang bekas adalah beberapa contohnya.
Penggunaan kembali barang tidak hanya merupakan langkah penting dalam mengurangi limbah, tetapi juga memberikan kesempatan untuk membangun masyarakat yang lebih sadar lingkungan, kreatif, dan berkelanjutan. Masyarakat dapat membangun budaya yang lebih berkelanjutan yang berdampak baik pada lingkungan dan kesejahteraan umum dengan mengubah cara mereka melihat barang bekas (Yasin & Abu, 2023).
Upaya mengurangi penggunaan plastik
Mengurangi penggunaan plastik adalah bukti perubahan perilaku dan kebijakan untuk menangani masalah polusi plastik yang semakin parah. Mencakup menurunkan jumlah plastik sekali pakai dan menggantinya dengan bahan yang lebih berkelanjutan. Mengatasi dampak negatif plastik terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan keberlanjutan bumi, tindakan diambil. Perjuangan untuk mengurangi penggunaan plastik terutama didorong oleh kesadaran tentang dampak negatif plastik terhadap lingkungan dan kehidupan laut (Alif & Rizal, 2020).
Semakin banyak orang yang tahu tentang masalah telah mendorong bisnis, pemerintah, dan masyarakat untuk mencari cara yang lebih baik untuk mengelola limbah plastik. Salah satu cara paling umum untuk mengurangi penggunaan plastik adalah dengan mengurangi jumlah kantong plastik, botol air, dan produk plastik sekali pakai lainnya. Alternatif yang lebih berkelanjutan, seperti kantong kain, botol air tahan ulang, dan wadah makanan yang dapat digunakan kembali, semakin populer. Konsumen harus mengubah kebiasaan mereka untuk mengikuti perubahan dan permintaan akan produk berkelanjutan harus meningkat.
Ada juga kebijakan yang membatasi atau melarang beberapa jenis plastik sekali pakai dalam pemerintah dan bisnis untuk mengurangi penggunaan plastik. Alat untuk mengubah perilaku dan mengurangi konsumsi plastik termasuk pajak plastik, pembatasan produksi, dan kampanye kesadaran publik. Mencapai tujuan pendidikan dan kampanye kesadaran masyarakat juga sangat penting. Informasi tentang cara mengurangi penggunaan plastik, risiko polusi plastik, dan pilihan pengganti plastik membantu masyarakat menjadi lebih berkelanjutan.
 Mengurangi penggunaan plastik juga memerlukan perubahan dalam desain produk dan teknologi yang mendukung daur ulang. Diperlukan peningkatan infrastruktur daur ulang dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya daur ulang untuk mengatasi masalah limbah plastik. Secara keseluruhan, pengurangan plastik mengubah kebiasaan dan konsumsi menjadi lebih ramah lingkungan. Langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, dengan mengurangi beban limbah plastik dan menjaga keseimbangan ekosistem di seluruh dunia (Muadifah, 2019).
KESIMPULAN
Kesimpulan dari artikel ini mengenai mengelola sampah dan mengurangi penggunaan plastik adalah bahwa kesadaran masyarakat sangat penting untuk menghasilkan perubahan yang baik. Sebuah lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan dapat dicapai melalui partisipasi masyarakat yang aktif dan kesadaran terhadap efek buruk dari metode pengelolaan sampah yang tidak bertanggung jawab. Meskipun urbanisasi, peningkatan populasi, dan pola konsumsi yang tidak berkelanjutan adalah masalah besar, kita dapat membuat dunia yang lebih lestari dengan memahami dampak lingkungan dan mengubah perilaku. Mengatasi masalah berarti memahami dampak lingkungan, memahami siklus hidup barang, dan menyadari masalah sampah plastik.
Masyarakat harus menyadari bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab setiap orang, industri, dan sektor usaha, serta pemerintah dan organisasi internasional. Perubahan perilaku yang didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang dampak pengelolaan sampah yang tidak bertanggung jawab sangat penting. Kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah juga memengaruhi sikap mereka terhadap produk sekali pakai. Orang-orang yang sadar lingkungan lebih cenderung menghindari produk plastik sekali pakai dan mendukung praktik daur ulang. Partisipasi dalam program pengelolaan sampah, pemilahan sampah, dan penggunaan kembali barang juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial terhadap lingkungan.
Kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang lebih baik dapat membuat lingkungan lebih bersih dan sehat, mengurangi risiko bencana dan kerusakan lingkungan, dan mendorong lebih banyak orang untuk memilih sampah, menggunakan kembali barang, dan mengurangi plastik. Dengan kesadaran dan partisipasi masyarakat, kita dapat membentuk budaya yang mendukung keberlanjutan dan melestarikan kehidupan di bumi. Tindakan bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi berikutnya. Oleh karena itu, kerja sama dan komitmen dari semua pihak diperlukan untuk mengurangi penggunaan plastik dan meningkatkan pengelolaan sampah.