Organisasi lokal seperti bank sampah, tempat pengumpulan barang bekas, atau usaha kreatif yang menggunakan sampah adalah contoh masyarakat yang aktif berpartisipasi. Siklus tertutup sampah dianggap sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan kembali. Partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah meningkatkan rasa kepemilikan dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan setempat (Iriani & Nugraheni).
Orang-orang yang terlibat secara aktif cenderung lebih peduli dengan lingkungan mereka dan lebih memahami akibat dari perilaku yang tidak berkelanjutan. Karena pentingnya partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah, pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat sipil dapat berbicara dan bekerja sama untuk mengembangkan strategi pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan yang memiliki dampak positif yang lebih besar pada lingkungan dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Manfaat kesadaran masyarakat terhadap peningkatan pengelolaan sampah
Menjaga Lingkungan yang Bersih dan Sehat
Menjaga lingkungan yang bersih dan sehat adalah kolaboratif yang mencerminkan tanggung jawab bersama untuk merawat keberlanjutan alam dan kesejahteraan manusia. Melibatkan kesadaran masyarakat, sikap, dan tindakan positif untuk menciptakan lingkungan yang tidak hanya indah tetapi juga mendukung kehidupan yang sehat. Mengutamakan kebersihan lingkungan berarti memahami manfaatnya bagi kesehatan masyarakat. Ketika lingkungan bersih, risiko penyakit menular dapat dikurangi karena sampah dan polusi udara atau air berkurang. Menciptakan lingkungan yang memfasilitasi kehidupan yang sehat dan nyaman bagi setiap orang (Moridu, et,al., 2023).
Menjaga lingkungan bersih tidak hanya memiliki manfaat kesehatan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan nyaman untuk ditinggali. Pemandangan yang indah, udara segar, dan air bersih meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mental orang. Dapat menciptakan ruang yang mengundang untuk beraktivitas dan berinteraksi dengan alam, yang menghasilkan hubungan yang lebih baik antara orang dan lingkungan sekitarnya. Menghargai keanekaragaman hayati dan ekosistem lokal adalah bagian dari menjaga kebersihan lingkungan.
Mengurangi sampah dan polusi, masyarakat membantu melindungi flora dan fauna, yang merupakan komponen penting lingkungan, dan mendukung keberlanjutan ekosistem dan mempertahankan keseimbangan alam. Memahami pentingnya pengelolaan sampah yang bijaksana, pemilahan sampah, dan keterlibatan aktif dalam program daur ulang adalah bagian dari upaya menjaga lingkungan yang bersih. Masyarakat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan meminimalkan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir.
Melibatkan masyarakat secara aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan juga meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab bersama untuk masa depan Bumi. Sikap positif terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan diwariskan dari generasi ke generasi, menciptakan budaya peduli lingkungan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara keseluruhan, menjaga lingkungan yang bersih dan sehat adalah nilai dan komitmen untuk menciptakan dunia yang lebih baik, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan bagi semua makhluk hidup. Ini lebih dari hanya melakukan sesuatu (Hayati, 2020).
Mengurangi resiko bencana dan kerusakan lingkungan
Melindungi kehidupan manusia dan ekosistem alam, mengurangi risiko bencana dan kerusakan lingkungan adalah prinsip dan tindakan yang melibatkan pemahaman mendalam tentang bahaya alam dan perilaku manusia yang dapat menyebabkan kerusakan serta proaktif untuk mencegah atau meminimalkan dampak negatifnya. Metode memberikan dasar bagi pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan lingkungan. Mengurangi risiko bencana berarti mengidentifikasi dan memahami ancaman seperti gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, dan perubahan iklim (Tamitiadini, et,al., 2019) .
Perencanaan tata ruang yang bijaksana, pembuatan infrastruktur yang tahan bencana, dan pengembangan sistem peringatan dini dalam beberapa lanjutan. Masyarakat dapat dengan cepat diberitahu tentang kemungkinan bahaya dan mengambil tindakan pencegahan atau evakuasi. Pengurangan risiko kerusakan lingkungan melibatkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, yang mencakup pengaturan penggunaan lahan yang tepat, penghijauan, pelestarian habitat alami, dan pembatasan kegiatan yang dapat merusak lingkungan.