Mohon tunggu...
Nurul Kurniawati
Nurul Kurniawati Mohon Tunggu... Lainnya - saya mahasiswa universitas muhammadiyah jemmber prodi PSIKOLOGI

tidak ada yang sia-sia selagi kita terus berusaha, jatuh berdiri lagi hingga kita mampu untuk berdiri tegak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok KKN 75: Pembentukan Karang Taruna di Desa Genteng Wetan Banyuwangi

26 Maret 2021   06:54 Diperbarui: 26 Maret 2021   06:55 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adi Setiawan (171091102). Nurul Kurniawati (1710811001), Bernadeta Wira . A  (1510111025), Frenadam (1610111007), Mariyatul Kiptiyah                        (1810811099), Andik Gunawan (1410111017)

Fakultas FAI, Fakultas Hukum Dan Fakultas Psikologi

Dosen Pendamping Lapangan :

Muhammad Syafi'i, M.E.I

NIDN:0707078805

Universitas Muhammadiyah Jember


Dalam situasi yang senantiasa tumbuh dan berkembang di era globalisasi ini, menuntut peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan serta meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Hakikat pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya.

Hal ini sesuai dengan isi Pembukaaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia ke IV yang merupakan penjabaran dari tujuan Negara yang berbunyi :

".....untuk membentuk suatu pemerintahan negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejaheraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...". Sebagai realisasi dari tujuan Negara tesebut ditempuh melalui pembangunan nasional, yang melibatkan berbagai unsur baik yang bersifat materiil dan spiritual.

Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Tahun 2000-2004 Pasal 2 Bab Pembangunan Sosial dan Budaya lebih diperjelas lagi tentang Program Peningkatan Partisipasi Pemuda yang berbunyi sebagai berikut :

"Memberi peluang yang lebih besar kepada pemuda guna memperkuat jati diri dan potensinya dengan berpartisipasi aktif dalam pembangunan termasuk upaya penanggulangan berbagai masalah pemuda". Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah (1) meningkatnya partisipasi pemuda dalam lembaga sosial kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan; (2) terbentuknya peraturan perundang-undangan yang menjamin kebebasan pemuda untuk mengorganisasikan dirinya secara bertanggung jawab; (3) meningkatnya jumlah wirausahawan muda; (4) meningkatnya jumlah karya, kreasi, karsa, dan apresiasi pemuda di berbagai bidang pembangunan; (5) menurunnya jumlah kasus dan penyalahgunaan narkoba oleh pemuda serta meningkatnya peran dan partisipasi pemuda dalam pencegahan dan penanggulangan narkoba; (6) menurunnya angka kriminalitas yang dilakukan pemuda"

Kesenjangan sosial yang muncul di kalangan masyarakat dapat diperkecil tanpa mengabaikan pertumbuhan ekonomi dengan cara memperkuat kemampuan masyarakat yang masih berada dalam kondisi tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan agar lebih berdaya dalam kemandirian, keswadayaan, partisipasi dan demokratisasi. Memberdayakan rakyat mengandung makna mengembangkan, memandirikan, menswadayakan, dan memperkuat posisi tawar menawar di masyarakat lapiasan bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang dan  sektor kehidupan.

Di samping itu, juga mengandung arti melindungi dan membela dengan berpihak pada yang lemah, untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang dan eksploitasi atas yang lemah. Masyarakat yang perlu diberdayakan antara lain adalah kaum buruh, petani, nelayan, orang miskin di kota dan di desa, kelompok masyarakat dalam kondisi marginal, dan pinggiran. Di samping itu generasi muda yang menjadi modal pertama sebagai generasi penerus bangsa juga perlu diberdayakan agar lebih mandiri dan mampu mengembangkan potensi sendiri guna menciptakan peluang usaha serta dapat mengurangi pengangguran. Namun potensi pemuda yang memiliki intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif dan memiliki kesetiakawaan sosial dan semangat pengabdian terhadap masyarakat, bangsa dan negara yang tinggi, belum tertampung atau belum mendapat perhatian dari pemerintah.

Peranan generasi muda sebagai penggerak dan penyegar tetap diperlukan dalam masa pembangunan. Namun peranan generasi muda dalam sosialisi bermasyarakat sungguh menurun dratis, dulu biasanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu. Banyak pemuda yang lebih senang merantau keluar daerah sehingga pemuda di desa sangat sedikit.

Dalam terbentuknya karang taruna di desa Genteng Wetan Byanyawangi yang dikukung oleh kepala desa dan bantuan teman- teman KKN 75 UMJ yang membangun dan mendirikan lagi Progam Karang Taruna yang sudah lama fakum dan minimnya pengetahahuan tentang karang taruna dan peran- perannya bagaimana, sehingga kelompok KKN 75 mengadakan perkumpulan dan menjelaskan tentang karang taruna sehingga dalam hasil rapat banyak yang antusian dan semangatnya warga Genteng Wetan untuk membangkitkan karang taruna yang sudah lama fakum.

Peranan mahasiswa kkn 75 UMJ dan anggota organisasi karang taruna ini merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi yang berada di dalam masyarakat agar organisasi seperti karang taruna ini lebih dipandang sebagai organisasi yang bermanfaat dan mampu mengubah masyarakat kearah yang lebih baik. Peranan mahasiswa kkn 75 dan warga lebih pada memberikan pandangan-pandangan kepada setiap anggota, seperti menciptakan ide maupun gagasan yang brilian yang sifatnya membangun dan mampu meningkatkan kinerja organisasi karang taruna.

Menurut Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor: 83/HUK/2005 Tentang Pedoman Dasar Karang Taruna menyebutkan : "Tujuan Karang Taruna adalah : (a) Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran tanggung jawab sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah, menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial; (b) Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda yang terampil dan berkepribadian serta berpengetahuan; (c) Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna; (d) Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna dalam rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat; (e) Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi generasi muda di desa/kelurahan sebagai manusia pembangunan yang mampu mengatasi masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya; (f) Terwujudnya komunitas adat sederajat yang dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan oleh Karang  Taruna.

Karang Taruna bertujuan untuk: a) mewujudkan kesadaran tanggung jawab sosial setiap generasi muda dalam mengantisipasi, mencegah, dan menangkal berbagai permasalahan sosial khususnya dikalangan generasi muda; b) mengembangkan kemampuan generasi muda dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial; c) membangun karakter generasi muda yang berpengetahuan, berkepribadian, terampil, cerdas, inovatif, dan berkarya; d) mengembangkan potensi dan kemampuan generasi muda; e) mengembangkan jiwa dan semangat kewirausahaan sosial generasi muda menuju kemandirian dalam upaya meningkatkan Kesejahteraan Sosial; f) memotivasi generasi muda agar menjadi perekat persatuan dalam keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan g) menjalin sinergi dan kerja sama kemitraan antara generasi muda dengan berbagai pihak dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan sosial.

Sebagai Lembaga/Organisasi yang bergerak di bidang Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan berfungsi sebagai subyek. Karang Taruna sedapat mungkin mampu menunjukkan fungsi dan peranannya secara optimal. Sebagai organisasi tentunya harus memiliki susunan pengurus dan anggota yang lengkap dan masing-msing anggota dapat melaksanakan fungsinya sesuai dengan bidang tugasnya serta dapat bekerja sama dengan didukung oleh administrasi yang tertib dan teratur. Memiliki program kegiatan yang jelas sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada di sekitarnya. Program Kegiatan Karang Taruna berlangsung secara melembaga terarah dan berkesinambungan serta melibatkan seluruh unsur generasi muda yang ada. Kemampuan untuk menghimpun dana secara tetap baik yang bersumber dari Pemerintah maupun swadaya masyarakat untuk pelaksanaan program kegiatan masyarakat.

Karang Taruna harus memiliki sarana prasarana yang memadai, baik secara tertulis maupun administrasi. Keberadaan Karang Taruna harus mampu menunjukkan peran dan fungsinya secara optimal di tengah-tengah masyarakat sehingga dapat memberikan legetimasi dan kepercayaan kepada komponenkomponen yang lain, yang sama-sama berpartisipasi dalam pembangunan desa/kelurahan khususnya pembangunan dalam bidang kesejahteraan sosial. Salah satu komponen yang berperan dalam pembangunan desa/kelurahan adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).

LPM bersama-sama dengan komponen-komponen yang lain sesuai dengan tugas, fungsi, dan perannya berkepentingan membangun desa/kelurahan masingmasing. Mengetahui bahwa LPM sebagai lembaga masyarakat yang mewadai segenap aspirasi masyarakat dalam pembangunan desa/kelurahan secara menyeluruh (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama, Pertahanan dan Keamanan) dan mempunyai tugas yang menyelenggarakan musyawarah desa/kelurahan, maka Karang Taruna sebagai salah satu bagian dari pertisipasi pembangunan bidang kesejahteraan sosial akan selalu koordinasi, konsultasi, koreksi, dan memberikan kritik/saran maupun bentuk yang lain dengan LPM. Pemberdayaan Karang Taruna dengan program LPM dalam Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS).

Telah diketahui bersama bahwa Karang teuna sebagai organisasi sosial kepemudaan yang ada di desa/kelurahan mempunyai tugs pokok, yaitu: bersama-sama pemerintah menangani permasalahan sosial (Pembangunan di bidang Kesejahteraan Sosial. Sebagai organisasi Karang Taruna mempunyai program yang disesuaikan dengan kepentingan/keadaan masyarakat desa/kelurahan masing-masing.

Dalam program/kegiatan yang dilaksanakan LPM dan setelah dicermati, dikaji dan dipahami maka dapat ditarik suatu garis kerjasama koordinasi, saling mengisi, saling mendukung, dan saling sumbang saran dengan program/kegiatan Karang Taruna sebagai bagian dari pertisipasi masyarakat khususnya generasi muda dalam bidang usaha kesejahteraan sosial. Program-programnya akan dilaksanakan bersama-sama membantu pemerintah dalam pembangunan di desa/kelurahan meskipun Karang Taruna konsentrasinya pada pembangunan bidang kesejahteraan sosial. Sesuai dengan kondisi masing-masing Karang Tarunanya, Karang Taruna diharapkan mampu menyikapi dan menangani berbagai permasalahn kesejahteraan sosial para pemuda dan warga masyarakat umumnya.

LPM sebagai wahana partisipasi masyarakat (salah satunya Karang Taruna) akan selalu memberikan spirit, dorongan, dan membantu pembangunan. Karang Taruna yang telah siap dengan program-programnya yang telah dikoordinasikan disingkronkan dengan LPM akan segera memberikan pelayanan kesejahteraan sosial sesuai yang diharapkan, mengingatkan Karang Taruna sebagai ujung tombaknya dan berarti pula Karang Taruna mengisi kegiatan LPM. Dengan bekal kemampuan dan kemapanan yang optimal, Karang Taruna akan mampu melaksanakan secara maksimal menangani permasalah kesejahteraan sosial, sehingga permasalahan sosial yang ada di desa/kelurahan akan menjadi berkurang/hilang.

Dengan demikian, LPM mampu memberikan kontribusi kepada Karang Taruna secara optimal melalui program-programnya dan masyarakat sendiri merasakan dampaknya, yaitu permasalahan sosial berkurang, kesejahteraan sosial meningkat dan kesetiakawanan sosial maupun kebersamaan sosial menjadi kental. Beberapa program UKS Karang Taruna yang dapat dikontribusikan dengan lembaga/organisasi lain dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, antara lain: pencegahan/preventif tehadap tumbuhnya kenakalan remaja dan penyelahgunaan narkoba, minuman keras, dan lain-lain melalui kegiatan olah raga, kesenian, dan rekreasi.

Pelayanan dan rehabilitasi sosial antara lain: kebersihan lingkungan, penyantunan para korban bencana, dan lain-lain. Pengembangan melalui kerjasama dengan organisasi sosial yang ada, pembentukan Kelompok Usaha Bersama, ketrampilan ekonomi produktif, kependudukan dan lingkungan hidup, kesehatan dan gizi, KB, pertanian dan lainlain. Program-program tersebut bersifat fleksibel (dapat berubah), mengembangkan dan tuntas tanpa menimbulkan akses-akses negatif. Adapun fungsinya antara lain: sebagai pencegahan, rehabilitasi, pengembangan dan penunjang. Selain dari program, banyak kegiatan yang dapat diprogramkan untuk membangun desa/kelurahan khususnya pada bidang kesejahteraan sosial.

Rancangan Argowista Desa Genteng Wetan Banyuwangi 

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Berkurangnya waktu istirahat dengan tenang dan nyaman disebabkan oleh aktivitas manusia yang padat dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menimbulkan kejenuhan. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh yang dapat memicu timbulnya ketegangan psikis dan stres. Manusia membutuhkan rekreasi untuk mengurangi ketegangan psikis dan stres yang dapat memberikan efek penyegaran tubuh dan menghilangkan kejenuhan. Wisata spesifik yang merupakan salah satu rekreasi yang saat ini sedang diminati masyarakat.

Agrowisata merupakan kegiatan wisata alam yang berpedoman pada prinsip memberikan pembelajaran kepada wisatawan mengenai pentingnya suatu pelestarian dengan menekankan serendah-rendahnya dapak negatif terhadap alam. Berdasarkan prinsip agrowisata maka dibutuhkan adanya suatu pemikiran rancangan konsep desain arsitektur yang menekankan pada keberlajutan sumber daya alam. Rancangan konsep desain tersebut dapat diwujudkan melalui Pendekatan Arsitektur Ekologi. Dengan pendekatan ini, nantinya agrowista di Kecamatan Sekaran, Lamongan memiliki desain ramah lingkungan terhadap alam (respon terhadap alam, baik iklim maupun lingkngan sekitar).

Mahasiswa KKN Umj berdiskusi oleh pihak desa langkah apa yang kan di lakukan untuk membangkitkan lagi semangat dan ingin memberikan pengertahuan tentang karang tarhuna sehingga dapat membentuk dan terstruktur dalam program karang taruna untuk memwujutkan desa yang lebih maju dan berkembang baik dan bisa mengangkat ekonomi pada warga Genteng Wetan.

Pada gambar yang tertera diatas itu lah yang akan di bentuk Argowisata yang akan di lakukan oleh Para pemuda Genteng Wetan dan atas izin kepala desa ingin mendirikan argowisata untuk membangkitkan  daya tarik pada Desa Genteng Wetan, rencana desa akan membuka wisata Caffe air, dilanjutkan oleh Outbound sperti membentk perahu dari bambu/ Ban dalam permainan ini akan di buka untuk umum. Namun karena pihak desa masih ingin membentuk karang taruna terlebih dahulu setlahnya baru merancang tentang argwisata. Dalam kegiatan pembentukan argowisata mahasiswa KKN 75 tidak dapat membantu banyak dari teman KKN 75 hanya bisa pendampingan dalam membuat argowisata karena harus memakan waktu banyak dan tidak cukup hanya satu bulan untuk mendirikan argowisata.

Aktivitas wisata yang akan diterapkan dibagi berdasarkan partisipasi wisatawan dalam kegiatan pertanian, yaitu menjadi aktivitas aktif dan aktivitas pasif. Aktivitas aktif adalah aktivitas yang melibatkan wisatawan ke dalam aktivitas pertanian secara langsung. Wisatawan secara aktif turut serta dalam mengikuti proses bertani, mulai persiapan lahan hingga pemanenan. Pendidikan pertanian yang diperoleh berasal dari proses pengalaman. Pada rencananya dialiran sungai akan di buat melingkar dan ditumbuhkan dengan tanaman rambat sehingga tidak membuat para pngunjung tidak merasakan kebosanan, meraka berusaha agar bisa menarik wisata sehinga membuat wisata yang sedikit berbeda dari yang lainnya.

Pada pingiran sunai terdapat lahan yang akan di jadikan untuk tanaman buah-buahan seperti semangka, nanas, stroberry dan buah-bahan yang cocok di taman di daerah sekitar, sehingga pada musim panen dapat di petik oleh pengunjung dan dapat di olah oleh warga sebagai jajanan yang khas dari desa Genteng Wetan Banyuwangi dan dapat meningkatkan perekonoiomian warga sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun