Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Angin dan Debu

11 Mei 2023   08:45 Diperbarui: 11 Mei 2023   08:50 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku bisa lakukan sendiri. Aku yakin yang aku lakukan benar. Aku tidak takut. Aku tarik nafas dalam-dalam. Kukumpulkan segenap kekuatan. Tekadku harus membantu si ibu itu. 

Aku lihat si ibu sudah nampak patah semangat. Karena motor yang ditumpangi dua orang lelaki itu terus melaju kencang. Diiringi suara gelak tawa dari keduanya. 

Dengan tenaga penuh aku melesat cepat. Aku hempaskan uang yang dipegang lelaki itu hingga terlepas.

Lalu aku putari motor mereka  sampai hilang keseimbangan. Dan brakkkk.........motor itu terjatuh. Beserta dua  lelaki pengendaranya. 

Kedua lelaki itu mengumpat kesal. Berusaha bangun dan menyingkirkan motor yang menimpa tubuh mereka. Aku masoh berputar-putar di atas mereka. Membuat kedua lelaki itu ketakutan. Hendak melarikan diri, kembali terjatuh begitu gumpalan debu menerpa mata dan menghalangi pandangan mereka. 

"Kamu datang ", kataku. Debu tersenyum. "Kita sahabat, harus saling bantu. Maafkan aku khilaf tadi",ucapnya."Tentu saja ", balasku. 

Kami berdua tos. Aku dan debu membentuk gulungan mengitari dua lelaki itu. Layaknya tornado. Membuat kedua lelaki itu lemas tak berdaya. 

Tak jauh dari posisi kami beraksi,  si ibu memunguti uangnya sambil tersenyum penuh syukur. "Alhamdulillah, terima kasih ya Allah ", ucapnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun