Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menggapai Bintang

10 Januari 2022   12:07 Diperbarui: 10 Januari 2022   12:14 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : sky and telescope

Di balik jendela tua. Usang. 

Sepasang mata sendu menyorot langit malam. 

Tajam, menelisik bintang-bintang di awan. 

Mencari-cari bintang yang paling terang. Dimanakah ? Bisiknya pelan.

Apa aku bisa menggapaimu bintang ? 

Kamu begitu jauh dalam pandangan

Tanganku tak akan sampai meski disambung dengan beribu benang

Maukah kamu turun  bertandang ? 

Aku sambut dengan dua tangan

Bibir mungil itu bergumam

Sekilas dalam bayangan

Bintang paling benderang melesat, terbang.

Mendarat mulus di hadapan

Tetiba berubahlah jadi sosok seorang pangeran

Dengan kuda putih sebagai tumpangan

Apakah ini nyata atau hanya angan ?

Mata cantik itu mengerjap pelan

Masih jelas dalam redup tatapan

Sebuah tangan mengelus lembut kepala  

Suara merdu mengusik di pendengaran

"Bintangmu ada di sini, sayang "

Bibir mungil itu tersenyum riang

"Papa !', lalu menghambur dalam pelukan

Cinta pertamanya yang tak pernah lekang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun