Menurut Khun, disinilah perbedaan paradigma dalam mengembangkan pengetahuan yang kemudian  melahirkan pengetahuan yang berbeda pula.Â
Sebab, jika cara berpikir para ilmuwan berbeda satu sama lain dalam menangkap satu realitas, maka dengan sendirinya ilmuwan itu akan memiliki persepsi atau sudut pandang yang berbeda juga terhadap satu realitas. Maka, dengan sendirinya pemahaman para ilmuwan tentang realitas itu juga menjadi sangat beragam.
Menurut George Ritzer, perbedaan paradigma disebabkan karena 3 faktor yaitu:
(1) Perbedaan pandangan filsafat, yang mendasari penikirannya.
(2) Konsekuensi logis dari pandangan filsafat yang berbeda,maka teori-teori yang dibangun dan dikembangkan masing-masing    Â
    komunitas ilmuwan juga berbeda.
(3) Metode yang digunakan untuk memahami dan menerangkan substansi ilmu berbeda antar komunitas ilmuwan lain.
   Tiga faktor tersebut yang membuat Paradigma setiap ilmuwan satu dengan yang lainnya berbeda dan beragam. Walaupun berbeda dan beragam ini tidak menjadikan satu hal yang negatif, tetapi justru menjadi sebuah keragaman didalam perkembangan ilmu pengetahuan. Jadi bisa dikatakan perbedaan paradigma itu tidak selalu bersifat negatif tetapi juga  bisa positif. Karena, justru disitulah ilmu pengetahuan terus berkembang.Â
Sebab dengan adanya perbedaan paradigma, yang membuat keragaman ini menandakan adanya dialektika ilmu pengetahuan. perbedaan ini bisa terjadi karena ada pada dimensi objek kajiannya. Rizer berpendapat  bahwa Sosiologi merupakan ilmu yang memiliki beberapa paradigma atau paradigma ganda, setiap paradigma mempunyai teori metode yang berbeda.Â
Menurut George Ritzer, dalam Sosiologi ada 3 paradigma yaitu:Â
(1) Paradigma Fakta Sosial