Mohon tunggu...
Nurul Apriany
Nurul Apriany Mohon Tunggu... Guru - Posting berbagai jenis teks

Saya merupakan alumni mahasiswa IPI Garut dan salah satu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Islam Al-Jauhari dan SMK Santana 2 Cibatu, yang bertempat di Kabupaten Garut.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ambulans

16 Juli 2021   06:33 Diperbarui: 16 Juli 2021   06:40 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Muak sudah aku dengan suara sirine.
Terus berbunyi tiada henti.
Entah apa yang sedang mereka bawa.
Orang sekarat atau yang telah tamat.

Suara sirine terus bernyanyi.
Menggetarkan penduduk bumi.
Seluruh bagian jalan dimiliki.
Semua rakyat harap sadar diri.

Sirine seolah mencekik-cekik.
Memekik nasib yang kian pelik
Pantas banyak orang yang asik.
Bernyanyi sambil mencekik.

Lantas, siapa yang berkorban.
Petugas atau kerabat.
Suara sirine ambulans jadi saksi.
Kekejaman obat yang diberi pembunuh keji.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun