Mohon tunggu...
Nurul Hidayati
Nurul Hidayati Mohon Tunggu... Dosen - Psychologist

Ordinary woman; mom; lecturer; psychologist; writer; story teller; long life learner :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Pagi

22 Februari 2017   13:03 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:26 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jikalau hidup sedang terasa sempit,
Tetap bersyukur...
Doa dan ikhlas akan melapangkannya

Kita boleh mengeluh,
Namun bertahan dan berfokus pada keluh kesah
Hanya akan membuat hidup kian terasa gelap
Dan cahaya syukur pun meredup

Terkadang kita silau dengan rona bahagia
Dalam potret hidup orang lain
Namun kita lupa bahwa di balik secercah senyum itu
Boleh jadi ada tangis yang tertahan,
Beban yang tak terkatakan,
Duka yang menggelayut,
Dan luka yang tersembunyi

Pada semua yang hidup
Tuhan telah menghadirkan duka dan bahagia
Tangis dan tawa
Gelap dan terang
Silih berganti
Sepasti siang dan malam
Yang selalu bergiliran

Apabila malammu menggelap
Bersyukurlah
Jikalau pagimu telah menjelang
Bersyukurlah

Life is good

NH, Feb '17

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun