Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengalaman Mengurus Sertifikat Tanah, Sedih, Sampai Cari Gara-gara

22 Juli 2022   12:30 Diperbarui: 22 Juli 2022   18:03 2836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor ATR/BPN Kerinci, (Foto Nursini Rais)

Singkat cerita, untuk selanjutnya saya banyak mendapat kemudahan. Di Pemda  karyawan loketnya sangat bersahabat.

Setelah dia cek berkas saya ada yang kurang. Saya minta hal tersebut diskip saja. Tak mungkin saya menjemputnya ke rumah.  Tujuh puluh kilometer pulang pergi. Sebagai gantinya ada surat yang lebih kuat. Atas persetujuan atasannya, mereka mengabulkan permintaan saya.

Terakhir Mbak cantik itu berpesan, "Ibu tuggu saja di alamat. Kasian Ibu bolak balik ke sini. Prosesnya agak lama. Nanti diturunkan petugas untuk ngecek tanah Ibu. Kalau ada yang perlu Ibu tanya boleh telepon  Ibu Kasi kami. Ini nomornya."

Alhamdulillah. Tidak semua pejabat semudah itu memberi nomornya pada orang yang belum dia kenal seperti saya.  Padahal Bu Kasinya lebih muda daripada anak sulung saya.

Kemudahan yang sama saya peroleh juga  saat setor di UP2 KP.

Penutup

Dua kali tahun berbah, 3 Kades  memimpin Desa Batang Merangin, 2 Menteri membawahi ATR/BPN. Perjuangan panjang kami berakir pada tanggal 14 Juli 2022, saat memenuhi panggilan dari Kantor Badan Pertanahan Kerinci untuk menerima Sertifikat Tanah atas nama saya sendiri.  

Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Meski  belum sesuai dengan ekspektasi Presiden Jokowidodo supaya urusan sertifikat tanah rakyat dimudahkan dan dipercepat. 

Untung suami saya punya hobi beli sesuatu atas nama saya. Alasannya tak mau berusan yang rumit begini. Tetapi dia siap jadi sopir ojek.  Habis, punya mobil tak berani nyetir. Ha ha ...

Sekian dan terima kasih semoga bermanfaat.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun