Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Konsultan Partikelir

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Kandas di Pulsa

4 Oktober 2020   23:28 Diperbarui: 4 Oktober 2020   23:53 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.123rf.com

"ATI...!!!" teriaknya. "Air minum, Ti!"

Nama lengkap Arni memang Arniati binti Sami'un. Tapi ia lebih suka, karena lebih keren, dipanggil "Arni".

Namun Bu Jarot, yang sangat sadar hierarki sosial, tetap memanggilnya "Ati". Biar lebih terasa feel-nya, katanya. Feel sebagai pembantu, maksudnya.

Arni yang belum kelar mengelap termos tergopoh-gopoh menghampiri majikannya yang satu ini.

Bukannya senang, Bu Jarot malah senewen. "Segelas aja, Ti! Ga setermos!"

Arni kaget. Ia baru sadar ia masih memegang termos yang sedang dilapnya. Ia cengengesan. "Iya ya, Bu,hehe..."

"Pake ketawa lagi!" sembur Bu Jarot. "Nyindir ya? Mentang-mentang aku gembrot, kamu kira aku minum kayak gajah?!"

Arni langsung mingkem, manyun. Sengsara bener jadi fakir missed call, ia membatin. Masih mending jadi fakir miskin, dipiara negara.

Bagian hatinya yang lain bersuara,"Tapi kalo fakir missed call kayak gue kan disayang Kang Undang..."

Terbersit lintasan nama salah satu target calon pacarnya itu, Arni jadi ceria. Senyumnya terkembang. Rentetan omelan yang diluncurkan Bu Jarot serasa nyanyian burung-burung di taman bunga.

Pada scene tersebut, dalam slow motion, Bu Jarot terus nyerocos sambil menuding-nuding Arni sementara Arni tertunduk tersenyum tersipu-sipu. Dalam khayalannya, ia sedang mendengarkan rayuan mesra Kang Undang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun