Â
Pada sebuah menara, si pemuda bersila laksana Ganesha nan bijaksana
Tatapannya tajam menantang
Senyumnya mengembang
Mimpinya tegak terpancang, jauh terdepan
Kawulanya bertempik sorak, "Presiden kita!"
Nun jauh di kaki menara, wong cilik berbisik, "Pentil jambu muda..."
Karena rakyat bukan domba yang bisa digiring kemana suka
Karena segala sesuatu ada masanya
Kuncup pun butuh waktu 'tuk jadi bunga
Â
Jakarta, Agustus 2020
Nikmati puisi-puisi lainnya: Api Belajar Membaca, Syair Hati dan Doa di Ujung Malam