Mohon tunggu...
Nur Jannah
Nur Jannah Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Hobi membaca fenomena dan menulis alam, memasak, travelling dan merencanakan masa depan anak negeri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kutitip Kejora di Tepi Fajar

26 Februari 2023   06:33 Diperbarui: 26 Februari 2023   06:48 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Miranti jatuh terduduk, dipeluk Doni, putra ciliknya. Rinto hanya menghela napas panjang.

***

Beberapa waktu kemudian Lana berhasil melewati masa kritisnya. Miranti segera memberikannya minuman. Diusapnya keringat di wajah Lana.

"Ini resep yang harus ditebus ya?" Seorang suster cantik memberikan selembar kertas.

"Makasih, Sus," sahut Rinto. "Bu, mana kopian KTP dan lain-lainnya? Biar kutebus sekarang saja," tanyanya.

"Itu, Pak. Di tas hijau. Tadi pagi sudah kukopi sampai dua puluh lembar," sahut sang istri.

"Kok banyak sekali?"

"Buat jaga-jaga. Daripada nanti kurang. Kalau fotokopi di sini kan mahal."

"Benar juga." Rinto lekas mengumpulkan beberapa lembaran berkas yang dibutuhkan.

Untuk menebus sebuah resep dengan jaminan pemeliharaan kesehatan yang disediakan pemerintah, ia harus menyertakan fotokopi surat-surat masing-masing lima lembar.

"Doni ... mana ..., Ma ...?" tanya Lana lemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun