Sebagai bentuk nyata kontribusi akademik kepada masyarakat, saya bersama beberapa rekan mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertema " Revitalisasi Manajemen Pesantren dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat melalui Pendidikan Kewirausahaan Santri." Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Juni 2025, di Pesantren Al-Ittifaq, yang terletak di Desa Ciburial Ciwidey Kabupaten Bandung.
Kegiatan ini dilatar belakangi dimana Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan keislaman, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam dinamika ekonomi global, peran pesantren semakin penting untuk mencetak santri yang tidak hanya unggul secara spiritual, tetapi juga tangguh secara ekonomi. Oleh karena itu, penguatan manajemen pesantren dan integrasi pendidikan kewirausahaan menjadi krusial.
Pesantren Al-Ittifaq adalah contoh nyata pesantren berbasis agrikultur yang berhasil memadukan pendidikan agama dengan ekonomi produktif. Seminar ini menjadi ruang berbagi pengalaman dan strategi untuk merevitalisasi manajemen pesantren melalui pendekatan kewirausahaan berbasis digital dan praktik lapangan.
Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu:
- Mendorong revitalisasi manajemen pesantren agar adaptif terhadap tantangan ekonomi modern.
- Menjelaskan urgensi pendidikan kewirausahaan sebagai bagian integral dari kurikulum pesantren.
- Menampilkan praktik baik dari pesantren berbasis wirausaha, khususnya Pesantren Al-Ittifaq.
- Memperkenalkan strategi digital marketing yang relevan untuk santri era milenial.
Kegiatan dibagi menjadi dua bagian. Pada sesi pertama, kami melakukan observasi lapangan ke area perkebunan dan peternakan area Pesantren. Dalam observasi lapangan ini, kelompok kami mengunjungi area green house. Bersama dengan Teh Shilvi selaku pihak Manajemen Ponpes Al-ittifaq menjelaskan dengan detail perihal area ini. Teh Shilvi mengatakan bahwa "sejauh mata memandang sejauh itulah batasan Ponpes Al-Ittifaq ini" hal tersebut merupakan penjelasan singkat mengenai area Ponpes Al-Ittifaq ini yang artinya area Ponpes Al-Ittifaq ini  tidak terbatas oleh gerbang masuk atau keluar. Dimana Ponpes ini menyatu dengan lingkungan Masyarakat di desa tersebut.
Dalam hal pengelolaan perkebunan, peternakan dan lainnyapun bekerja sama dengan penduduk setempat. Hal itu menjadikan kami semakin kagum dengan Ponpes ini karena kedekatannya dengan Masyarakat sehingga menjadikan Masyarakat desa tersebut tidak hanya menjadi mitra namun menjadi bagian dari keluarga Al-Ittifaq.
Pada saat kami berkunjung, area green house ini sedang ditanami tanaman timun jepang. Tanaman ini merupakan tanaman yang memiliki harga jual yang tinggi. Namun disamping itu biaya perawatan area green house sebetulnya cukup tinggi. Sehingga Teh Shilvi menjelaskan bahwa area green house ini hanya merupakan salah satu dari media pembelajaran para santri. Area greenhouse inipun dikelola oleh para alumni yang dibagi menjadi beberapa sentra, sedangkan area greenhouse ini dikelola oleh DKM Al-Mahsum. Dalam proses pemasarannya Ponpes Al-Ittifaq selain bekerja sama dengan para petani dan pasar setempat, juga bekerja sama dengan Lotte Mart sehingga harga hasil tanam menjadi lebih stabil.
Input Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga wadah silaturahmi dan kolaborasi. Kami, sebagai mahasiswa, mendapatkan pelajaran berharga dari praktik lapangan yang tidak kami dapatkan di ruang kuliah. Kami juga menyadari bahwa perubahan dalam pendidikan tidak bisa dikerjakan sendiri, melainkan perlu sinergi antara akademisi, praktisi, dan masyarakat.
Sebagai penutup, kegiatan PKM ini menjadi momentum kecil yang diharapkan berdampak besar. Kami percaya, bahwa pengelolaan Manajemen yang baik adalah investasi untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik esok hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI