Mohon tunggu...
Nur Hikmah
Nur Hikmah Mohon Tunggu... Guru - an avid learner

Tangerang - Banten

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hasil Diagnosa Sekolahku (Sebuah Refleksi)

20 September 2023   21:37 Diperbarui: 20 September 2023   22:41 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan yakni diterbitkannya rapor pendidikan. Rapor pendidikan merupakan hasil diagnosa kondisi satuan pendidikan yang riil.  

Data ini didapatkan dari Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM, survey lingkungan belajar, survey alumni dan lainnya. Secara acak beberapa siswa akan terpilih sebagai sampel dalam proses pengerjaan AKM setiap tahunnya. 

Mereka akan mengerjakan soal literasi, numerasi dan mengerjakan survey. Nilai-nilai dari hasil AKM inilah yang akan tertuang dalam rapor pendidikan satuan pendidikan. Selain AKM tentu saja hasil dari survey lingkungan belajar, survey alumni dan lainnya.

Laporan rapor pendidikan SMPN 3 Curug yang diperbarui pada 11 Juli 2023 menunjukan bahwa indikator layanan yang memperoleh capaian cukup baik adalah:

  1. Kemampuan Literasi 

Upaya-upaya peningkatan kemampuan literasi ini memang sudah dijalankan sejak   sekolah ini berdiri yakni sejak tahun 2017. Meskipun saat itu sekolah belum memiliki perpustakaan, namun sudut baca ada di setiap kelas dan di lorong sekolah. 

Setiap hari 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, siswa diwajibkan untuk membaca buku yang ia sukai. Sekolah juga sudah beberapa kali mengundang perpustakaan keliling untuk dapat hadir di sekolah. Selain itu, guru juga sudah mampu untuk mengintegrasikan literasi di dalam pembelajaran. 

Kegiatan membaca, mendengarkan, berdiskusi, menyampaikan pendapat, dan menulis ada dalam proses pembelajaran di kelas sehari-hari. Sehingga siswa pun terbiasa dalam berliterasi. Siswa menghias dinding kelas dengan hasil belajar mereka, seperti ringkasan peristiwa, mind map, lukisan, maupun harapan dan hasil refleksi. 

  1. Karakter 

Pembelajaran karakter adalah salah satu pembelajaran yang cukup menantang. Kami belum memahami cara mengukur ketercapaiannya sebelumnya. Selama ini yang kami lakukan hanya sebatas pada pembinaan melalui berbagai aktivitas. 

Setiap jum'at siswa melakukan kegiatan keagamaan mulai dari sholat dhuha bersama, kuliah tujuh menit, pembacaan ayat suci al-qur'an, bersholawat bagi siswa beragama muslim. Sedangkan untuk siswa yang beragama selain islam diadakan ibadah di ruang yang berbeda. 

Selain itu kami kerap kali mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan karakter murid seperti: kerja bakti di lingkungan sekolah, kerja bakti di luar lingkungan sekolah, menggalang bantuan untuk korban bencana, membagikan takjil di bulan puasa dan lainnya. 

Tahun ini sekolah kami juga mulai melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Guru-guru di sekolah kerap aktif dalam setiap kegiatan, memberikan teladan bagi siswa, dan mulai menerapkan disiplin positif. Adapun siswa di sekolah mengikuti program dan kegiatan sekolah dengan seksama. 

  1. Iklim Keamanan Sekolah

Iklim keamanan SMPN 3 Curug mungkin belum sempurna. Namun, perundungan, hukuman fisik maupun kekerasan seksual minim terjadi. Upaya sekolah dalam mencegah hal ini dapat dilihat dari: pelatihan yang diikuti guru-guru dalam mencegah perundungan dan kekerasan yang bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), pemberlakuan disiplin positif, kerja sama dengan polsek setempat dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dan pembinaan oleh guru-guru di sekolah terutama guru Bimbingan Konseling. 

  1. Iklim Kebhinekaan

Iklim kebhinekaan tidak pernah terlupakan dalam pelayanan di SMPN 3 Curug. Siswa tidak diwajibkan mengikuti pembelajaran agama yang tidak dianutnya. Siswa juga diwajibkan mengikuti pembelajaran agamanya di luar sekolah jika sekolah belum siap dalam menyediakannya. Kemudian mengakui nilai yang dibawa dari sekolah agamanya di luar sekolah tersebut. 

Sekolah tidak memberikan perlakuan khusus bagi pemeluk agama manapun juga. Sikap saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama terlihat pada siswa maupun guru. Kami berbaur dan berteman dengan siapapun di sekolah.

Sedangkan untuk indikator layanan yang memperoleh capaian belum baik atau sedang dan  kurang, yakni:

  1. Kemampuan Numerasi

Penguatan pembelajaran numerasi memang belum dilaksanakan secara seksama di sekolah. In house training atau IHT mengenai numerasi sudah pernah dilakukan. Namun, hasilnya belum maksimal. 

Guru-guru belum mengimplementasikan pembelajaran numerasi yang pernah didapatkannya dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran numerasi masih dianggap hal yang hanya dapat dilakukan oleh guru matematika dan guru IPA saja. Sehingga siswa kurang berlatih numerasi. Hal ini berakibat kemampuan numerasinya belum mencapai harapan.

  1. Kualitas Pembelajaran

Sekolah selalu mengadakan supervisi setidaknya satu kali dalam satu semester. Sayangnya, hal ini belum membawa perubahan yang cukup signifikan terhadap kualitas pembelajaran. 

Pembelajaran satu arah dan berpusat pada guru kerap kali terjadi di sekolah kami. Belum lagi pembelajaran yang terdiferensiasi belum banyak dipraktekan oleh guru-guru. Selain itu guru juga belum banyak yang memanfaatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini membuat pembelajaran yang ada belum interaktif dan belum sesuai dengan karakteristik siswa.

Hal baik yang sudah dilakukan oleh sekolah berdasarkan raport pendidikan yang sudah dilihat di tahun sebelumnya berupa penganggaran RKAS sesuai dengan rekomendasi yang ada. Pada tahun 2022 awal sekolah mengadakan IHT mengenai numerasi, mengingat capaian kemampuan numerasi yang masih rendah. Selain itu juga sekolah telah menganggarkan IHT tentang kurikulum merdeka yang sudah dilaksanakan di awal tahun ajaran baru 2023.

Bagi saya kehadiran rapor pendidikan memang sangat membantu dalam memahami kondisi sekolah. Tanpa rapor pendidikan sekolah tidak akan mengetahui apa yang sebenarnya mereka alami dan bagaimana cara menanganinya. Rapor pendidikan sebagai diagnosa seorang dokter. Rapor pendidikan bukan hanya memberikan informasi "penyakit" yang diderita sekolah namun juga memberikan resepnya agar segera dapat "pulih" demi kepentingan peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun