Mohon tunggu...
Nurhidayahtunnisa
Nurhidayahtunnisa Mohon Tunggu... Jurnalis - Akun Real

Nurhidayahtunnisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nyatanya Dirimu Saya Sewa

12 November 2020   02:37 Diperbarui: 12 November 2020   02:43 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Untukmu yang berpijak di bumi terlalu dini, untuk sekedar berhipotesis "jatuh hati" aku tahu kau merasakan samar-samar kita sadar kita di permainkan dalam labirin rumit perasaan, mencari jawaban dari teka-teki yang entah kapan akan bertepi.

Tetapi ...

Biarlah waktu mengalir sebagaimana adanya biarlah alur berjalan sesuai dengan skenario-Nya dan biarlah tiap episode dari akhir ini berputar tanpa jeda.

Ketika aku sendiri, selalu ada bayang hayalan dimana aku dan dirimu menjadi suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Ketika aku sendiri. Aku mengharapkan, kamu juga melakukan apa yang selalu aku lakukan.

Menepis setiap jarak, berusaha menghilangkan kerinduan. Namun sayangnya pengertianmu tidak sesempit itu. Kamu universal yang selalu ingin aku miliki secara pribadi. Terlalu menyakitkan memang kenyataannya menohok sampai ke hati.

Lalu ketika aku sendiri lagi, akan selalu ada dimana aku selalu diam, mengharapkanmu. Menyelipkanmu di setiap goresan pena pada sebuah buku yang aku dedikasikan sebagai kenangan.

Dan ketika aku lagi-lagi sendiri. Seperti sebuah puisi, senjatanya para penyair sudah tak ada artinya lagi. Aku hampa, memandang semua yang telah lenyap. Aku hampa, mendengarkan apa itu senyap.

Aku, ketika sendiri akan selalu sama. Menanti akan nyatanya Hadirmu. Kamu pergi, tapi lupa mengambil rasa ini kembali.

Bagaimana mungkin bayanganmu yang kemarin telah saya abaikan kini kembali menyita pikiranku. Bagaimana mungkin kamu kembali hadir dalam imajinasiku. Ah. Mustahil! mungkin ini bukan kebetulan. Mungkin secara tidak sengaja saya kembali berdekatan dengan hal yang berkaitan denganmu. Atau mungkin efek membaca tulisan lamaku yang sedikitnya terinspirasi dari sosokmu. Ah . Entahlah. bagaimana caranya saya menyadarkan diri sendiri bahwa kamu adalah sosok yang cuek dan telah jauh untuk disapa dan dikenang.

Semesta. Apapun yang kamu ujikan padaku. kuatkan hatiku. Saya tak ingin merusak kebahagiannya. Saya ingin kembali melangkah. Tapi tidak dengan bayangannya. Karena sekarang sudah ada bayangan baru dan semoga tak kembali ke cerita lalu. 

Maaf bila ada yang terluka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun