Mohon tunggu...
Nurhidayah
Nurhidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Biasa

"Membacalah dan menulis, bentuk peradaban maju di dalam pola pikirmu." - Instagram: hayzdy Linkedin: www.linkedin.com/in/nurhidayah-h-23aab8225

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bumi Menua, Jalan Kian Temaram

1 Februari 2024   19:42 Diperbarui: 1 Februari 2024   19:45 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bumi menua, 

dan aku menyaksikan keseluruhan gelapnya 

Berganti-ganti,

dari menyeramkan pun yang menenangkan hati

Bumi menua, 

rembulan kian temaram

Jalan-jalan kian sepi, hampa

Pun dengan ramainya tak lagi terasa

Bumi menua, 

dan ku saksikan ayah ibu mulai renta

Langkah yang tak sekokoh dulu kala

Namun, kasihnya semakin bertambah, selalu sama

Bumi menua, 

ku saksikan jejak kaki melangkah kian jauh

Mengejar apapun, menuruti tiap-tiap standarisasi dunia

Tubuh pun kian berpeluh diselimuti lelah 

Bumi menua, 

dan ku saksikan aku yang belum menjadi siapa-siapa

Sudahilah, sahut seorang bijaksana

Cukuplah jadi manusia yang disukai Tuhan, Yang Maha 

Makassar, 1 Februari 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun