Mohon tunggu...
Andi Nur Fitri
Andi Nur Fitri Mohon Tunggu... Konsultan - Karyawan swasta

Ibu dua orang anak, bekerja di sekretariat Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Komisariat Wilayah VI (APEKSI Komwil VI)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama FEATURED

Tentang Surga dan Risma

17 September 2018   02:37 Diperbarui: 27 Juni 2019   12:21 3144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(FOTO: TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

"Tapi kenapa tidak ada berita perkelahian satpol PP dan pedagang kaki lima yang terdengar pak? apakah tidak ada yang menuntut?, sambungku penuh selidik. Pak edy lalu menjawab..."Ya gak ada bu, wong mereka percaya bahwa Ibu Walikota pasti sudah memberikan tempat yang lebih layak dan akan menpeati janjinya secepat mungkin agar jalanan tidak macet, kan itu sangat membantu banyak orang." 

Benakku kembali melayang ke beberapa daerah yang saban kali ada penggusuran, pasti ada perkelahian antar aparat dan korban tergusur.

Setiap kali menyambangi kota Surabaya, saya berusaha melakukan advokasi kepada siapa saja yang saya ajak mengobrol. Otakku yang penuh selidik tak pernah puas dengan jawaban yang saya pikir belum matang. 

Kali ini dengan beberapa orang supir taksi online yang saya pikir mewakili masyarakat pada umumnya, penerima manfaat dari kerja-kerja pemerintah, rata-rata mereka memberikan jawaban yang serupa. 

Surabaya berubah menjadi sejuk karena tanaman yang rimbun ditanam oleh Ibu Risma. Siola, Mall Pelayanan Publik yang tersedia 24 jam juga adalah usaha keras dari ibu Risma. Bahkan seorang teman saya yang bertugas sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota tersebut, tak pernah menyebut dirinya sebagai  Kepala Dinas, ia lebih senang dipanggil cleaning service kota.

Ya, bahwa Risma selaku walikota memiliki dedikasi yang sangat tinggi kepada masyarakatnya dan berhasil menggulingkan ego-ego pejabat daerah menjadi pelayan masyarakat sesungguhnya. 

Ia bekerja untuk Surabaya menggunakan hatinya. Ia bagaikan ibu yang empunya titah sangat  ampuh untuk kebaikan. Apa yang dikatakannya niscaya terwujud, berbagai inovasinya mengangkat Surabaya seprinsip dengan cara kerja Steve Jobs bahwa innovation is not merely about having a great idea but also about executing that idea brilliantly (Daniel Smith,2016).   

Bahkan ada seorang supir yang enggan menerima kenyataan jika regulasi hanya menempatkan seseorang untuk memimpin dalam dua periode, hanya 10 tahun, setelah itu harus diganti, tak peduli sudah ada yang layak atau belum. 

Dari sekelumit perjalanan di kota tersebut, saya semakin meyakini bahwa pemimpin yang lekat di hati masyarakat, adalah orang yang tak kenal lelah mengabdi, jauh dari pencitraan.

Dalam hati saya selalu kagum pada perempuan kuat dan mandiri, yang mewujudkan cita-citanya dan bermanfaat bagi banyak orang. Masih dalam pesawat yang membawaku kembali ke Makassar, pikiranku bergeliat, mungkin Tuhan akan malu jika tidak mengganjar Risma dengan surga, setidaknya untuk semua pencapaiannya selama ini...(tulisan ini juga dimuat di arung.co.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun