Mohon tunggu...
Nurfaradilla juliana
Nurfaradilla juliana Mohon Tunggu... Mahasiswi

saya seorang mahasiswi dari perguruan tinggi negeri yang berada di tanggerang selatan, ciputat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Meringkas artikel bahasa kalbu di tangga birokrasi-perpisahan sri mulyani

12 September 2025   19:11 Diperbarui: 12 September 2025   19:11 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Resume: Bahasa Kalbu di Tangga Birokrasi - Perpisahan Sri Mulyani

Perpisahan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan diiringi dengan momen emosional di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan. Ratusan pejabat dan pegawai Kemenkeu berkumpul untuk mengantar kepergian Sri Mulyani dengan menyanyikan lagu "Bahasa Kalbu" yang dipopulerkan oleh Ruth Sahanaya dan Titi Dj. Sri Mulyani berdiri di tangga utama Gedung Djuanda, mengenakan kebaya merah jambu muda, sambil menyaksikan pegawai Kemenkeu menyanyikan "Bahasa Kalbu".Lagu tersebut menjadi "soundtrack" perpisahan yang ironis dalam sejarah birokrasi.Sri Mulyani tampak tak kuasa menahan air mata dan beberapa kali menyeka wajahnya saat mendengar nyanyian pegawai Kemenkeu.Kontras Persepsi terhadap Sri Mulyani Di kalangan pegawai Kemenkeu, Sri Mulyani diiringi dengan penghormatan dan haru. Namun, di kalangan masyarakat, kebijakan fiskal Sri Mulyani dianggap menambah beban hidup rakyat kecil karena peningkatan pajak dan cukai. Dampak dan Konteks Pengunduran Diri Sri Mulyani disebut telah tiga kali mengajukan surat pengunduran diri kepada Presiden Prabowo Subianto. Rumah pribadi Sri Mulyani menjadi target amukan massa, yang dianggap ironis bagi seorang Menteri Keuangan yang menjaga keuangan negara.

Harapan rakyat semoga mentri keuangan yang baru bisa bekerja lebih baik untuk membangun indonesia. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun