Mohon tunggu...
Icha Ibrahim
Icha Ibrahim Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

don't look for me, I'm not here"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karakteristik Moralitas dan Keagamaan pada Remaja

20 Maret 2020   20:39 Diperbarui: 20 Maret 2020   21:08 6613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tahukah kamu? Apa itu karakteristik perkembangan moralitas dan keagamaan remaja serta implikasinya terhadap Pendidikan?

Nah, sebelum membahas lebih lanjut karakteristik moralitas dan keagamaan pada remaja kita perlu memahami  

1. Siapa itu Remaja?  Istilah remaja berasal dari Bahasa latin "adolescence" yang berarti tumbuh, atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence juga mempunyai arti yang lebih luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.

2. Moral. Moral berasal dari Bahasa latin " mos" (adat, istiadat, kebiasaan, cara, tingkah laku, kelakuan), mores (adat istiadat, tabiat, watak, akhlak, cara hidup) (sjarkawi:2009). Moral dapat juga diartikan sebagai ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya.

3. Perkembangan moralitas

perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksi dengan orang lain (Santrock:1995). Moral berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan antara perbuatan yang benar dan yang salah.

Ada beberapa Karakteristilk pada perkembangan moral yaitu saat seseorang mulai mampu berpikir abstrak, mampu memecahkan masalah yang bersifat hipotesis, miulai tumbuh kesadaran akan kewajiban, lebih berpusat pada apa yang benar dan apa yang salah, sudah mulai muncul sifat keadilan serta penilaian moral menjadi kurang egosentris.

Selanjutnya implikasi perkembangan moralitas terhadap Pendidikan, salah satu sarana yang bisa mengembangkan dan mengarahkan perkembangan moral remaja adalah dengan Pendidikan. Dengan berada di lingkungan sekolah remaja diarahkan bagaimana nilai-nilai moralitas itu ada dan mengarahkan supaya perkembangan moralitas  berjalan sebagaimana mestinya. Implikasi perkembangan moralitas dalam Pendidikan seperti halnya dalam bergaul. Ketika bergaul remaja sudah mulai selektif dalam memilih teman.

Remaja sudah peka terhadap permasalahan yang terjadi di sekitarnya dan sudah mulai mencari solusi terhadap permasalahan tersebut. Selain itu, mereka sudah mulai mencoba untuk membahagiakan orang lain dan timbul rasa kepedulian jika melihat hal-hal yang menyentuh hati. Pada akhirnya remaja sudah mulai membentuk kepribadiannya yang sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini.

Perkembangan keagamaan, agama merupakan kepastian, jaminan, keyakinan tempat para remaja untuk melekatkan dirinya dan untuk menopang harapannya. Agama memberikan sebuah kerangka moral, sehingga membuat seseorang mampu membandingkan tingkah lakunya. Agama dapat menstabilkan tingkah laku remaja.

Karakteristik perkembangan keagamaan :

1. Masa remaja awalSikap negatif yang disebabkan oleh alam pikiran yang kritis. Melihat kenyataan orang-orang yang Bergama secara hipokrit. Pandangan dalam ketuhanan menjadi kacau karena konsep pemikiran yang tidak cocok dari apa yang didengarkan dan dibaca.

2. Masa remaja akhirSikap kembali pada umumnya kearah positif dengan tercapainya kedewasaan intelektual, pandangan dalam hal ketuhanan dipahamkan dengan konteks agama yang dianutnya. Sehingga penghayatan rohaninya kembali tenang.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan agama diantaranya: kepribadian, kesalahan organisasi keagamaan dan pemuka agama, pernyataan kebutuhan agama, kebiasaan, Pendidikan, percampuran antara agama dan mistik.

Implikasi perkembangan keagamaan dalam Pendidikan, Pendidikan keagamaan dapat diperoleh remaja ketika berada disekolah, seperti pemberian materi agama di mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan aspek perkembangan remaja tanpa melalui Pendidikan agama mustahil jiwa spiritualitas dapat berkembang dalam diri peserta didik.

Jadi, dari pembahasan di atas  dapat disimpulkan bahwa remaja dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku mereka sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya sehingga tugas penting yang harus dikuasai remaja adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok daripadanya dengan dan kemudian mau membentuknya perilakunya agar sesuai dengan harapan sosial tanpa terus dibimbing, diawasi, didorong, dan diancam hukuman seperti yang dialami waktu anak-anak.

Selain itu, perkembangan keagamaan juga penting lho. Perkembangan keagamaan pada remaja merupakan kepercayaan remaja akan ketuhanan. Hal itu juga merupakan aspek spiritual yang didapatkan remaja sedari kecil, prerkembangan keagamaan harus dibimbing penuh guna memberikan pemahaman yang baik terkait ketuhanan dengan begitu remaja akan merasa nyaman dengan kehidupannya dan hidupnya menjadi lebih terarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun