1. Masa remaja awalSikap negatif yang disebabkan oleh alam pikiran yang kritis. Melihat kenyataan orang-orang yang Bergama secara hipokrit. Pandangan dalam ketuhanan menjadi kacau karena konsep pemikiran yang tidak cocok dari apa yang didengarkan dan dibaca.
2. Masa remaja akhirSikap kembali pada umumnya kearah positif dengan tercapainya kedewasaan intelektual, pandangan dalam hal ketuhanan dipahamkan dengan konteks agama yang dianutnya. Sehingga penghayatan rohaninya kembali tenang.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan agama diantaranya: kepribadian, kesalahan organisasi keagamaan dan pemuka agama, pernyataan kebutuhan agama, kebiasaan, Pendidikan, percampuran antara agama dan mistik.
Implikasi perkembangan keagamaan dalam Pendidikan, Pendidikan keagamaan dapat diperoleh remaja ketika berada disekolah, seperti pemberian materi agama di mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan aspek perkembangan remaja tanpa melalui Pendidikan agama mustahil jiwa spiritualitas dapat berkembang dalam diri peserta didik.
Jadi, dari pembahasan di atas  dapat disimpulkan bahwa remaja dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku mereka sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya sehingga tugas penting yang harus dikuasai remaja adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok daripadanya dengan dan kemudian mau membentuknya perilakunya agar sesuai dengan harapan sosial tanpa terus dibimbing, diawasi, didorong, dan diancam hukuman seperti yang dialami waktu anak-anak.
Selain itu, perkembangan keagamaan juga penting lho. Perkembangan keagamaan pada remaja merupakan kepercayaan remaja akan ketuhanan. Hal itu juga merupakan aspek spiritual yang didapatkan remaja sedari kecil, prerkembangan keagamaan harus dibimbing penuh guna memberikan pemahaman yang baik terkait ketuhanan dengan begitu remaja akan merasa nyaman dengan kehidupannya dan hidupnya menjadi lebih terarah.