Mohon tunggu...
Ria Astuti
Ria Astuti Mohon Tunggu...

Menikmati Perjalanan :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kenang-kenangan Dari Anyer

15 Februari 2014   16:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nol Kilometer - Dok.Pribadi

Nol Kilometer

berawal

di

Anyer

[caption id="" align="aligncenter" width="548" caption="Mercusuar - Dok. Pribadi"]

Mercusuar - Dok. Pribadi
Mercusuar - Dok. Pribadi
[/caption] Mercusuar di area penginapan HUBLA di Anyer ini menarik sekali. Cantik. Peninggalan Belanda yang masih kokoh berdiri. Saya bersama teman-teman Semestarian, bulan Agustus 2013 yang lalu mengadakan acara meteor shower di sekitar area penginapan HUBLA. Kami menanti kehadiran meteor Perseid bersama-sama, menariknya kami begadang untuk mantengin langit, sambi tiduran di pinggiran dermaga Anyer. Tidak sia-sia penantian kami, kurang lebih 20an aksi meteor yang seliweran dapat kami nikmati dengan mata telanjang. Subhanallah…

Hari ini

Detik ini

Saat ini

adalah benih

yang akan menjadi kenangan

maka kenangan bisa direncanakan

dengan berbahagia mulai dari sekarang

Pantai cantik - Dok.Pribadi
Pantai cantik - Dok.Pribadi
Dari atas mercusuar saya dapat melihat pantai Anyer yang cantik. Tuhan itu persepsi artistikNya sangat tinggi, melukis pantai dengan kasih sayangNya, hingga yang merenungkanNya dapat merasakan kasih sayangNya yang tiada berbatas. Indah sekali…

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Saya berputar di atas mercusuar, merekam setiap sisiNya, dan menemukan betapa Tuhan sedang tersenyum kepada saya, ahh… sungguh nikmat yang mana yang terdustakan? Di saat yang lain, saya menemukan pantai Anyer yang sendu. Ketika haru ombak memecah di bibir pantai, hujan tiada henti turun.

Saya membaca amarah pada ombak yang bergolak,

Saya mendengar kesunyian pada pasir pantai yang tak terinjak…

Selalu ada terang

setelah gelap

dan

Matahari

selalu ada

walau sembunyi

di balik awan gelap

Anak kecil bertopi merah-putih ini, sedang menanti ayahnya menjala rejeki di pantai Anyer. Air laut memang sedang surut, sehingga bisa jauh ke tengah tanpa perahu. Namun hati Saya haru melihat perjuangan sang Ayah, dan amat khawatir sang Ayah terjerembab dan jatuh…

Namun lihatlah, hasil tangkapan sang Ayah. Hanya dua ikan ini, untuk lauk katanya.

Setelah sang Ayah selesai menangkap ikan, anak kecil bertopi merah mendapat gilirannya bermain di pantai. Tak henti ia tersenyum, menikmati berendam di air laut, sementar sang Ayah yang kini menantinya bermain.

Setelahnya, anak kecilpun mendapatkan kebahagiaannya menjadi model di handphone sederhana sang Ayah. Aku bahagia menyaksikannya 

:)
:)

Bahagia itu sederhana

sesederhana menyederhanakan definisinya

mari sederhanakan kebahagiaan

dengan tersenyum

:)

_____________

Selamat berakhir pekan.

*Seluruh foto adalah dokumentasi pribadi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun