Mohon tunggu...
Nur Rochmat
Nur Rochmat Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Pengamat, Pendidik dan Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bung Noel, Mas Nadim, Lalu Siapa Lagi dan Lagi?

11 September 2025   07:54 Diperbarui: 11 September 2025   07:54 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum terjerat OTT KPK, tiga pekan sebelumnya Bung Noel begitu sapaan akrab Wakil Menteri Kemenaker Emanuel Ebenezer, sempat mengisi sambutan di acara tahunan Dewas Menyapa Indonesia yang saya hadiri.Isi sambutannya sudah jelas, puja puji terhadap penguasa, RI1 dan wakilnya. Namun yang menarik di akhir sambutan ia mengkritisi praktik dan penindakan korupsi di Indonesia yang masih lemah. Ia juga berujar bakal memperbaiki regulasi ketenagakerjaan di Indonesia demi rakyat bisa bekerja tanpa batas usia.

Alih-alih memperbaiki kondisi bangsa, ia justru memperbaiki perekonomian keluarganya melalui cara-cara kotor, sebagaimana diberitakan media, ia mengancam, dan menindas perusahaan supaya tunduk dengan ambisi culasnya.

Apa yang dilakukan Bung Noel dkk memang kotor, tetapi di luar sana lebih banyak yang jauh lebih kotor dan memuakkan, menggerogoti dan merusak bangsa dari dalam masih berkeliaran menghirup udara bebas.

Berapa banyak nama-nama yang sudah disebut di pengadilan tetap tidak tersentuh, pejabat-pejabat yang kebijakannya membuat negara merugi, tidak sesuai prosedur dan regulasi, hingga para ahli bahkan rakyat awam seperti kami ini mengernyitkan dahi karena tidak percaya, pejabat yang demikian itu masih saja leluasa berkuasa dan bertahta tak tersentuh KPK?

Apakah menunggu giliran? atau pejabat-pejabat "apes" seperti Bung Noel ini hanya sampel dan tumbal untuk menutupi kebusukan lainnya yang lebih menyengat? Apalagi setelah menteri berinisial NAM dijerak korupsi Chromebook, dunia perkorupsian Indonesia semakin menarik saja. Kita tunggu nyanyiannya di ruang sidang apakah merdu sehingga bisa menyeret atasannya kala itu, atau hanya berhenti sampai menteri dan bawahannya saja.

Lebih menarik lagi ketika presiden mereshuffle beberapa menterinya pekan kemarin. Kita tunggu saja sambil gelar tikar dan seduh kopi. Siapa lagi yang akan terjaring jala KPK?

Tabik.
Mr Omat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun