Suatu hari, di sebuah kampung yang damai, hiduplah seekor kucing oren bernama Oren (ya iyalah). Si Oren ini udah terkenal se-kampung. Julukannya "Bang Oren", karena tingkahnya mirip preman pasar. Kalau lewat, ayam minggir, anjing pura-pura tidur, dan tikus... langsung pindah RT.
Pagi itu, Oren bangun dari tidurnya di atas kap motor tetangga. Dengan gaya santai, dia melangkah ke warung Bu RT, tempat di mana ayam goreng hangat baru saja digoreng buat sarapan.
Oren ngintip dari balik kardus, matanya nyala kayak maling profesional. Dia lihat ayam goreng itu dipajang di rak kaca, tapi kacanya kebuka dikit. Momen ini gak bakal disia-siain sama Oren.
Langsung deh dia lompat---BYUUR! Eh bukan, bukan air... tapi nyemplung ke baskom cuci piring yang isinya sabun cuci.
Sambil bau sabun Sunlight, dia tetep lanjut! Dengan bulu basah dan mata penuh tekad, dia nyelonong masuk ke rak kaca, dan---cling!---dapet satu potong paha ayam!
Belum sempat kabur, Bu RT dateng.
"OREN!!!"
Si Oren panik, tapi tetap profesional. Dia loncat ke atas meja, nabrak gelas, jatuhin piring, dan... keluar lewat jendela, ninggalin jejak sabun dan sepotong ayam sisa di belakangnya.
Sejak hari itu, warga kampung ngasih julukan baru:
"Bang Oren, si maling ayam beraroma lemon."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI