Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Kutukan Zamrud Hijau

19 September 2025   20:32 Diperbarui: 19 September 2025   20:38 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cincin Zamrud Kutukan (Sumber: MetaAI)

Angin malam merayap pelan, menelusup lewat celah jendela rumah tua peninggalan nenek. Ratih berdiri di ambang pintu kamar yang lama tak dibuka. 

Bau kayu lapuk bercampur wangi melati samar-samar menyeruak. Jantungnya berdegup tak karuan, seakan kamar itu menyimpan sesuatu yang sengaja menunggunya.

Di dalamnya, masih sama seperti dulu: ranjang kayu dengan kelambu lusuh, cermin besar berbingkai ukiran, dan lemari jati yang catnya mulai mengelupas.

Ratih menarik napas dalam. Ingatannya berkelebat.

***

Kenangan yang Menyakitkan

Beberapa bulan lalu, Bayu, kekasih yang ia yakini akan menemaninya seumur hidup membawanya ke rumahnya. Bayu berniat memperkenalkannya dan meminta restu untuk hubungan mereka. Namun, yang ia terima justru penolakan paling pahit.

Baca juga: Merayu Tuhan

“Kamu cantik, Ratih, tapi kita tak sepadan, kamu bukan siapa-siapa. Keluarga kami butuh menantu dari garis bangsawan, darah biru, bukan gadis biasa.”

Kalimat itu diucapkan ibu Bayu dengan tatapan sinis. Seolah Ratih hanyalah debu di bawah kakinya. Ratih menangis di ruang tamu keluarga itu, suaranya bergetar meminta pengertian. Tapi tak ada yang peduli.

Sang ibu meminta Bayu memilih dirinya atau Ratih. Ia juga mengancam akan mencoret nama Bayi sebagai pewaris harta keluarga jika masih nekat memilih dengan Ratih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun