Orang-orang desa selalu berbisik tentang nenek. Cantiknya tak tertandingi, anggun, mempesona, dan tak pernah menua. Ia menikah hingga tujuh kali, tapi anehnya setiap suami meninggal dengan cara misterius.
Namun, satu hal pasti: nenek selalu tetap cantik, bagai tak tersentuh usia. Konon, cincin zamrud hijau yang selalu dikenakannya adalah pusaka yang menjadi rahasia pesonanya yang tak pernah padam.
Cincin itu menghilang begitu saja saat nenek meninggal. Kini cincin itu jatuh ke tangan Ratih. Dan Ratih merasa, untuk pertama kalinya, ia memiliki sesuatu yang bisa mengubah hidupnya.
***
Pesona yang Membangkitkan Dendam
Dengan tangan gemetar, Ratih menyematkan cincin itu di jarinya. Seketika, tubuhnya terasa hangat.
KREEEEK!
Cermin bergetar pelan, bayangan nenek semakin jelas. Ia tersenyum puas. Samar- samar terdengar suara gamelan, badan Ratih tiba-tiba menari, mulutnya menyayikan lagu yang lebih terdengar seperti mantra. Setelah menuntun Ratih melakukannya, lalu nenek lenyap begitu saja.
Di cermin, Ratih melihat wajahnya berkilau. Kulitnya tampak lebih bersinar, bibirnya memerah alami, matanya hidup. Ratih hampir tak percaya bahwa itu dirinya.
Keesokan harinya, Ratih pergi ke pasar. Orang-orang terperangah. Para lelaki tak mampu berhenti menatap, para istri berbisik iri. Ratih melangkah dengan kepala tegak, tubuhnya memancarkan wibawa yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
Bayu ada di sana. Wajahnya langsung pucat. Ia mendekat, suara bergetar. “Ratih… Maafkan aku, aku salah. Aku bodoh. Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan… aku memikirkanmu setiap detik. Tolong, terimalah aku kembali.”