Cicil Kebaikan, Gram demi Gram: MengEMASkan Indonesia dari Hal Kecil

Tak sedikit dari mereka yang akhirnya tertarik dan bertanya soal caranya. Dan buat saya, itu bagian kecil dari kontribusi sebagai pendidik; mengajak orang sekitar untuk melek finansial, mulai dari hal yang paling sederhana.

Saya percaya, sekolah termasuk sekolah khusus atau SLB merupakan salah satu tempat mengasah masa depan, dan literasi keuangan. Meski tak masuk kurikulum inti, literasi keuangan merupakan bekal hidup yang tak kalah penting. 

Kalau bisa dimulai dari anak-anak, dari ibu rumah tangga, dari guru-guru kampung seperti saya… maka kita semua sedang ikut mengEMASkan Indonesia dari dalam kelas-kelas sederhana.

Saat Emas Menjadi Ladang Kebaikan

Kini, setiap kali setor tabungan emas, saya merasa seperti sedang menanam. Menanam untuk masa depan anak. Menanam untuk ketenangan batin. Menanam untuk bisa berbagi tanpa harus menunggu jadi kaya dulu.

Karena saya percaya: kebaikan itu bisa dicicil. Sama seperti tabungan emas yang bisa dimulai dari Rp10.000, kebaikan pun bisa kita lakukan sedikit demi sedikit.

Dan saya ingin jadi bagian dari Indonesia yang lebih mandiri, lebih peduli, dan lebih kuat. Bukan dengan teriakan, tapi dengan aksi kecil yang konsisten.

Saya berpikir bahwa kita mungkin tak selalu bisa memberi dalam jumlah besar, tapi kita bisa mencoba menanam kebaikan; setiap hari, satu gram demi satu gram.