Sekarang saya paham kenapa kampanye Pegadaian pakai istilah “MengEMASkan Indonesia”. Karena memang betul, perubahan besar itu nggak harus dari hal mewah. Bisa dari hal kecil, yang dikerjakan dengan konsisten.
Di desa-desa, di pelosok, banyak orang yang dulunya nggak ngerti soal investasi, sekarang bisa punya tabungan emas. Semua karena Pegadaian mau hadir dan menyederhanakan prosesnya.
Bahkan lewat aplikasi, semua jadi makin mudah. Anak muda pun mulai ikutan. Nggak perlu antre, nggak perlu bingung.
Dan buat saya, itu bagian dari menebar kebaikan. Kebaikan finansial, kebaikan emosional, dan kebaikan sosial.
Dari Ruang Kelas untuk Negeri: Guru Juga Bisa MengEMASkan Indonesia
Sebagai seorang guru di sekolah khusus saya merasa punya tanggung jawab lebih untuk ikut menyebarkan semangat literasi keuangan kepada siswa berkebutuhan khusus maupun orang tua mereka.
Di sela pelajaran dan kegiatan rutin sekolah, saya sering menyisipkan obrolan ringan tentang pentingnya menabung, termasuk mencoba menabung emas.
Saya ajarkan anak-anak, bukan hanya soal menghitung uang, tapi bagaimana uang bisa dikelola dan disimpan untuk masa depan.
Karena anak-anak saya istimewa, saya buat social story dan simulasi menabung sederhana yang mengasyikan. Beberapa siswa bahkan mulai bertanya dan penasaran: “Bu, simpan uang jajan seribu-seribu, bisa jadi emas juga?”
Jawaban saya selalu sama: “Bisa. Asal sabar dan tekun.”
Saya juga sempat berbagi cerita dengan beberapa orang tua siswa saat pertemuan rutin. Saya ajak mereka menyisihkan sedikit dari penghasilan untuk menabung.